Guru yang Mengajar di Sekolah Rakyat akan Direkrut Melalui Skema Kontrak Kerja Individu dan tidak Berstatus ASN
Pemerintah sedang menyiapkan rekrutmen tenaga pendidik untuk sekolah rakyat yang akan dibuka mulai tahun ajaran 2025/2026. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan guru-guru yang mengajar di sekolah rakyat akan direkrut melalui skema kontrak kerja individu dan tidak berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Guru Sekolah Rakyat Akan Dikontrak Khusus
“Guru yang dikontrak tidak terikat ASN, dan memang dikontrak untuk mengajar di situ (Sekolah Rakyat),” ujar Abdul Mu’ti dalam konferensi pers bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Kantor Kemendikdasmen, dikutip dari keterangan resmi Kemensos pada Rabu, 9 April 2025.
Mu’ti mengatakan meski tak terikat ASN, syarat bagi guru yang akan direkrut harus telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG), bersedia mengajar penuh waktu, serta mampu mengampu lebih dari satu mata pelajaran. "Yang pertama ia harus fulltime, harus di situ, dan harus disampaikan di awal," katanya.
Penugasan kepala sekolah, kata dia, juga akan disesuaikan dengan jumlah murid di setiap lokasi. Dalam satu sekolah rakyat, bisa saja hanya memiliki satu kepala sekolah untuk tiga jenjang sekaligus: SD, SMP, dan SMA. “Untuk BNBA dari guru yang akan menjadi tenaga pendidik akan diserahkan pada 24 April,” ujarnya.
Abdul Mu’ti menyampaikan sekolah rakyat akan menggunakan kurikulum dengan pendekatan individual, di mana pemetaan capaian belajar peserta didik dilakukan sejak awal. Model pendidikan ini memungkinkan siswa masuk kapan saja dan menyelesaikan pembelajaran sesuai ritme masing-masing. Baca Selengkapnya