Saat mengisi lembar Pelaksanaan Kinerja PMM, guru akan diberikan pertanyaan
tentang apa saja upaya yang akan Anda lakukan untuk mempelajari target
perilaku. Pertanyaan tersebut ditujukan atas keputusan yang sudah dipilih
oleh guru sebelumnya. Berikut ini 10 Jawaban Apa saja upaya yang akan Anda lakukan untuk mempelajari Target Perilaku?
Target perilaku akan dibahas secara lanjut dalam lembar Observasi PMM
(Platform Merdeka Mengajar).
Nantinya, guru dapat mengatur jadwal observasi tersebut dengan kepala
sekolah terlebih dahulu. Jika ingin mengisinya, pastikan Anda sudah menjawab
pertanyaan dengan benar.
Sebab, opsi “target perilaku” dapat menjadi panduan penting bagi guru untuk
mencapai tujuan kinerjanya. 10 Jawaban Apa saja upaya yang akan Anda lakukan untuk mempelajari Target Perilaku?
Guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang memberi peran pada semua peserta didik
Guru dapat melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi kegiatan
pembelajaran yang memberi peran pada semua peserta didik dalam mencapai
target perilaku. Berikut adalah 10 upaya yang dapat dilakukan oleh guru:
1. Penggunaan Metode Pembelajaran Variatif:
Menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi, simulasi, proyek,
dan ceramah untuk memfasilitasi berbagai gaya belajar peserta didik.
2. Pertanyaan Terbuka:
Mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong pemikiran kritis dan
partisipasi aktif dari semua peserta didik, sehingga setiap individu dapat
berkontribusi.
3. Pemberian Umpan Balik Konstruktif:
Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu peserta didik
memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, dan mendorong mereka
untuk terus berkembang.
4. Kolaborasi dan Kerja Kelompok:
Mendorong kolaborasi dan kerja kelompok untuk memastikan setiap peserta
didik dapat berinteraksi dan belajar bersama, serta menghargai perbedaan
pendapat.
5. Dukungan Individu:
Memberikan dukungan individu dengan menyesuaikan pendekatan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing peserta didik.
6. Penyediaan Materi yang Relevan dan Menarik:
Memilih dan menyajikan materi pembelajaran yang relevan, menarik, dan sesuai
dengan minat peserta didik untuk meningkatkan keterlibatan.
7. Pemberian Tugas dan Proyek Personalisasi:
Memberikan tugas atau proyek yang memungkinkan peserta didik mengeksplorasi
minat dan keahlian pribadinya, sehingga setiap individu merasa memiliki
peran yang signifikan.
8. Penggunaan Teknologi Pembelajaran:
Memanfaatkan teknologi pembelajaran untuk menciptakan pengalaman
pembelajaran yang interaktif dan menarik, memungkinkan partisipasi semua
peserta didik.
9. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan:
Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap kemajuan
peserta didik, dan mengadaptasi metode pembelajaran jika diperlukan.
10. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua:
Melibatkan orang tua atau wali dalam proses pembelajaran untuk menciptakan
dukungan tambahan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan
dukungan optimal dari lingkungan sekitarnya.
Guru mengajukan pertanyaan yang menstimulasi proses diskusi dan berpikir kritis
Guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengajukan pertanyaan yang
menstimulasi proses diskusi dan berpikir kritis. Berikut adalah 10 upaya
yang dapat dilakukan oleh guru:
1. Pertanyaan Terbuka:
Mengajukan pertanyaan terbuka yang tidak memiliki jawaban tunggal dan
mendorong peserta didik untuk memberikan pemikiran dan analisis lebih dalam.
2. Pertanyaan Berbasis Pengalaman Pribadi:
Menanyakan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman
pribadi peserta didik, sehingga mereka dapat merespons dengan lebih pribadi
dan mendalam.
3. Menggunakan Pertanyaan Probing:
Mengajukan pertanyaan tambahan atau probing untuk menggali lebih dalam dan
mendorong peserta didik untuk merinci atau memberikan justifikasi atas
jawaban mereka.
4. Pertanyaan Berjenjang:
Memulai dengan pertanyaan dasar dan kemudian meningkatkan kompleksitasnya
secara bertahap, memungkinkan peserta didik untuk membangun pemahaman mereka
secara bertahap.
5. Pertanyaan yang Mendorong Perspektif Berbeda:
Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis dengan mengajak
peserta didik untuk melihat suatu konsep atau masalah dari perspektif yang
berbeda.
6. Pertanyaan Berbasis Perbandingan:
Meminta peserta didik untuk membandingkan dan kontrastkan berbagai konsep
atau ide, memicu pemikiran analitis dan pemahaman yang lebih mendalam.
7. Pertanyaan Eksploratif:
Mengajukan pertanyaan yang mendorong eksplorasi lebih lanjut, mendorong
peserta didik untuk mencari informasi tambahan atau melakukan penelitian
sendiri.
8. Pertanyaan Berbasis Masalah:
Mengajukan pertanyaan yang berfokus pada pemecahan masalah, memungkinkan
peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks kehidupan
nyata.
9. Menggunakan Pertanyaan Terarah:
Mengajukan pertanyaan yang secara khusus mengarah pada tujuan pembelajaran
tertentu, memandu peserta didik untuk mencapai pemahaman yang diinginkan.
10. Pertanyaan yang Mendorong Refleksi:
Menyajikan pertanyaan yang merangsang refleksi diri, meminta peserta didik
untuk mempertimbangkan implikasi dan signifikansi dari informasi yang
dipelajari.
Guru memfasilitasi terjadinya diskusi kelompok yang interaktif, kritis dan inklusif
Guru dapat melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi terjadinya diskusi
kelompok yang interaktif, kritis, dan inklusif. Berikut adalah 10 upaya yang
dapat dilakukan oleh guru:
1. Pembagian Peran:
Menetapkan peran yang jelas bagi setiap anggota kelompok untuk memastikan
partisipasi setiap individu dan mendorong kolaborasi.
2. Pertanyaan Terbuka:
Mengajukan pertanyaan terbuka yang merangsang pemikiran kritis dan
memungkinkan berbagai pendapat dari anggota kelompok.
3. Mendorong Pendapat Berbeda:
Mendorong dan menghargai perbedaan pendapat dalam kelompok, menciptakan
lingkungan yang mendukung keberagaman ide.
4. Pemilihan Tema yang Relevan dan Menarik:
Memilih topik atau tema diskusi yang relevan dan menarik bagi peserta didik
untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi.
5. Fasilitasi Aktivitas Ice Breaker:
Memulai diskusi dengan aktivitas "ice breaker" untuk membangun suasana yang
nyaman dan memfasilitasi interaksi antaranggota kelompok.
6. Penyediaan Panduan Diskusi:
Menyediakan panduan diskusi atau kerangka kerja yang membantu mengarahkan
diskusi ke arah yang konstruktif dan kritis.
7. Rotasi Peran Facilitator:
Mengganti peran fasilitator dalam setiap sesi diskusi, memberikan kesempatan
kepada semua peserta didik untuk memimpin dan berpartisipasi aktif.
8. Menggunakan Teknologi Pendukung:
Memanfaatkan teknologi seperti platform daring atau aplikasi diskusi untuk
mendukung dan memfasilitasi diskusi kelompok.
9. Pemantauan dan Umpan Balik:
Memantau secara aktif diskusi kelompok, memberikan umpan balik positif, dan
mengarahkan kembali diskusi jika perlu.
10. Refleksi Bersama Setelah Diskusi:
Mendorong kelompok untuk merenung bersama setelah diskusi selesai,
mengidentifikasi pelajaran yang dipetik dan mengidentifikasi langkah-langkah
selanjutnya.
Dengan menerapkan upaya-upaya ini, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang kolaboratif, kritis, dan inklusif melalui diskusi
kelompok.