Situational Judgment Test (SJT) adalah jenis tes psikometrik yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membuat keputusan yang tepat dalam situasi-situasi dunia nyata yang biasanya ditemui dalam lingkungan kerja atau konteks tertentu. SJT bertujuan untuk mengukur kemampuan individu untuk menilai situasi, memahami konsekuensi dari berbagai tindakan, dan memilih respons atau tindakan yang paling sesuai dalam konteks tersebut.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari Situational Judgment Test (SJT):
Scenarios
SJT biasanya menghadirkan peserta dengan skenario-skenario tertulis atau visual yang menggambarkan situasi dunia nyata yang mungkin dihadapi dalam pekerjaan atau dalam konteks tertentu. Skenario-skenario ini dapat berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk manajemen tim, etika, konflik, atau tugas-tugas pekerjaan tertentu.
Multiple-Choice Format:
Peserta SJT biasanya diminta untuk memilih respons atau tindakan yang mereka anggap paling sesuai dari sejumlah pilihan yang disediakan. Pilihan-pilihan ini mencerminkan berbagai opsi tindakan yang mungkin diambil dalam situasi yang diberikan.
Penilaian Kemampuan:
SJT tidak mengukur pengetahuan teknis atau keterampilan teknis tertentu, tetapi lebih berfokus pada kemampuan individu untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam situasi tertentu. Ini membuat SJT dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk seleksi karyawan, pengembangan sumber daya manusia, atau penilaian akademik.
Customization:
SJT sering disesuaikan dengan pekerjaan atau konteks tertentu, sehingga skenario-skenario dan pertanyaan-pertanyaan dalam tes mencerminkan tantangan yang spesifik dalam lingkungan tersebut.
Validitas Prediktif:
SJT memiliki validitas prediktif yang baik, yang berarti mereka dapat membantu memprediksi kinerja calon atau individu dalam situasi kerja atau akademik yang sesungguhnya.
Fokus pada Etika dan Nilai-nilai:
Banyak SJT mengintegrasikan pertimbangan etika dan nilai-nilai organisasi ke dalam skenario-skenario dan pilihan jawaban untuk mengukur kesesuaian kandidat dengan budaya dan prinsip-prinsip perusahaan atau institusi.
Fairness:
SJT sering dirancang untuk mengurangi potensi bias dan diskriminasi, karena mereka berfokus pada kemampuan berpikir dan mengambil keputusan, bukan pada karakteristik personal atau latar belakang.
Feedback:
Beberapa SJT memberikan umpan balik kepada peserta setelah penilaian, sehingga mereka dapat memahami area-area di mana mereka dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi situasi-situasi tertentu.
SJT digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam proses seleksi karyawan, evaluasi pengembangan sumber daya manusia, penilaian klinis dalam bidang kesehatan, serta penilaian akademik dalam pendidikan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu organisasi dan institusi mengidentifikasi individu yang memiliki kemampuan untuk mengatasi tugas-tugas dan situasi yang dihadapi dalam peran atau konteks tertentu.