Berikut ini Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Topik 43 3 Dosa Pendidikan: Kekerasan Seksual.
Kunci Jawaban Post Test Pelatihan Mandiri Merdeka Mengajar pada Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan
Soal Pemahaman Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan
1. Mengirimkan tautan, foto, video yang mengarah pada konten seksual melalui aplikasi obrolan atau surel termasuk jenis kekerasan seksual?
A. Daring
B. Luring
C. Fisik
D. Verbal
2. Apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual?
A. Setiap perbuatan yang mengganggu dan mengintervensi fungsi reproduksi dan seksual seseorang.
B. Setiap tindakan yang melukai fisik seseorang.
C. Setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan dan/atau menyerang tubuh dan/atau fungsi reproduksi seseorang.
D. Setiap tindak kriminal yang berupa kekerasan fisik termasuk penculikan dan pemerkosaan kepada seseorang.
3. Menurut Billie Wright dan Linda Weiner dalam buku Sexual Harassment on Campus, salah satu pola kekerasan seksual yang sering terjadi dalam lingkungan pendidikan adalah pelaku memerankan diri sebagai….
A. Sosok sahabat
B. Sosok teman
C. Sosok guru yang gaul
D. Sosok ayah atau ibu
4. Di bawah ini alasan yang kurang tepat mengapa budaya menyalahkan korban atau victim blaming harus dijauhi adalah…
A. Agar korban kekerasan seksual berani melaporkan kasusnya.
B. Agar masyarakat tidak menambah beban berat dari dampak psikis yang diderita korban.
C. Agar kasus kekerasan seksual segera diusut dan pelaku mendapat sanksi.
D. Agar masyarakat mengembangkan sikap tenggang rasa dan saling percaya.
Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan
1. Menghina bentuk tubuh yang berhubungan dengan fungsi seksual dan reproduksi seseorang merupakan kekerasan….
A. Seksual
B. Fisik
C. Sosial
D. Intoleransi
2. Yang termasuk ke dalam bentuk kekerasan seksual dengan kontak fisik adalah…
A. Memaksa seorang murid mengirim foto tanpa jilbab
B. Pelaku, seorang staf non guru, memperlihatkan alat kelaminnya kepada murid
C. Seorang murid laki-laki bersiul untuk menggoda seorang guru perempuan
D. Seorang guru BK mencabuli seorang murid perempuan
3. Pada kegiatan masa orientasi murid, kakak kelas panitia menghina hobi menari seorang murid laki-laki. Korban diminta menari dan berdandan dengan tujuan untuk ditertawakan bersama-sama. Kasus ini menunjukkan ketimpangan relasi kuasa antara….
A. Murid yang penakut dengan murid yang pemberani
B. Murid feminin dengan murid maskulin
C. Murid baru dengan murid senior
D. Murid laki-laki pintar dengan murid laki-laki lemah
4. Seorang kepala sekolah di SMK X berkali-kali menekankan tentang betapa pentingnya menjaga nama baik sekolah. Suatu ketika seorang murid perempuan melapor bahwa ia tengah hamil dan pelakunya seorang tenaga pendidik di SMK tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan para guru untuk menjaga nama baik sekolah?
A. Berdiskusi dengan wali murid untuk segera menikahkan murid perempuan tersebut
B. Melarang wartawan dan murid-murid lain menyebar berita ini
C. Mengeluarkan murid perempuan tersebut dari sekolah
D. Berkomitmen menangani kasus kekerasan seksual sesuai prosedur sesuai dengan kebutuhan korban dan memberikan keadilan kepada korban
5. Komnas Perempuan menyatakan bahwa salah satu penyebab kekerasan seksual adalah ketimpangan relasi kuasa. Apa yang dimaksud dengan ketimpangan relasi kuasa?
A. Keadaan di mana pelaku selalu laki-laki dan korban selalu perempuan.
B. Keadaan di mana seseorang menyalahgunakan sumber daya pengetahuan, ekonomi, dan/atau status sosial untuk mengendalikan korban.
C. Keadaan di mana masyarakat tidak mengutamakan keberpihakan pada korban,
D. Keadaan di mana kekerasan seksual terjadi di lembaga yang mempunyai struktur hierarkis.
6. Di bawah ini yang bukan termasuk bentuk-bentuk kekerasan seksual verbal dan nonfisik adalah…
A. Memaksa atau memperdaya korban untuk melakukan aborsi
B. Memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan korban
C. Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada korban
D. Menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman
7. Menurut Permendikbud no. 82 tahun 2015, Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan dimaksudkan untuk….
A. Menciptakan kondisi proses belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
B. Sebagai upaya melindungi nama baik sekolah
C. Membentuk generasi yang berakhlak terpuji sesuai pendidikan berkarakter
D. Menjembatani pendidik untuk bekerjasama dengan aparat yang berwenang dalam mengantisipasi kasus kekerasan seksual di masyarakat
8. Berikut ini yang bukan merupakan kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah….
A. Seorang guru mencabuli murid perempuan dengan dalih menerangkan mata pelajaran
B. Kepala sekolah SMP melakukan pemerkosaan kepada seorang guru
C. Seorang guru ngaji melakukan KDRT pada istrinya
D. Seorang dosen dengan dalih membimbing skripsi melakukan pelecehan kepada mahasiswinya
9. Seorang mahasiswi yang sedang praktik mengajar di sebuah SMA mendapat kiriman lelucon mesum dari seorang murid laki-laki kelas X. Mengapa kasus kekerasan seksual ini bisa terjadi?
A. Murid laki-laki terlalu banyak mengonsumsi konten seksual melalui internet
B. Sebagai guru PKL, mahasiswi belum cukup meyakinkan saat mengajar di kelas secara langsung
C. Status sosial pendidik lebih tinggi di mata masyarakat saat pendidik tersebut menjadi PNS
D. Relasi kuasa antara gender laki-laki dan perempuan yang mendorong kekerasan ini terjadi
10. Di bawah ini relasi kuasa antar warga sekolah yang paling kecil kemungkinan terjadinya di satuan pendidikan adalah….
A. Murid ke murid
B. Pendidik ke pendidik
C. Murid perempuan ke kepala sekolah
D. Staf non pendidik ke murid
11. Kasus kekerasan berbasis media elektronik atau daring semakin marak terjadi, terutama dengan semakin berkembangnya teknologi digital. Berikut ini yang bukan merupakan contoh kasus kekerasan seksual jenis daring adalah…
A. Mengirimkan pesan lelucon bernuansa seksual di grup obrolan Whatsapp
B. Diam-diam seorang murid merekam temannya berganti seragam di kamar mandi sekolah dan mengirimkan video tersebut sebagai ancaman kepada korban
C. Menyebarkan informasi terkait pengalaman seksual seorang pendidik di media sosial tanpa persetujuannya
D. Membahas kasus pencabulan yang dilakukan pendidik ke pendidik melalui surat elektronik
12. “Jika pelaku terbukti tidak bersalah, kita bisa memulihkan nama baiknya. Akan tetapi, jika kita tidak percaya kepada korban, artinya kita tidak memiliki kepedulian kepada dampak psikologis dan dampak fisik yang dialami korban. Hal ini juga dapat dimaknai bahwa kita turut melanggengkan kekerasan.” Kutipan pernyataan di atas menunjukkan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dalam bentuk…
A. Menghindari sikap menyalahkan korban
B. Prioritaskan nama baik sekolah
C. Keberpihakan pada kasus kekerasan seksual harus netral dan objektif
D. Percaya pada pembelaan pelaku