Modul 1 Memahami Murid | Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar
Oleh
Artikel Pendidikan
Modul 1 Memahami Murid | Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar
Ragam strategi dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian kebutuhan murid terhadap rencana pembelajaran yang telah disusun. Dalam modul ini kita akan belajar rangkaian proses bagaimana mengatasi tantangan akan perbedaan kebutuhan dan kemampuan murid, sehingga murid tetap mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Daftar Materi:
Pemetaan Murid
Identifikasi kebutuhan Murid
Menyelaraskan Kebutuhan Murid dengan Tujuan Pembelajaran SMP-SMA
Manajemen Kelas
Langkah Penyelesaian Modul
Belajar materi
Refleksi pembelajaran
Post Test
A. Pemetaan Murid
1. Memetakan kompetensi dan kebutuhan murid
Murid adalah individu yang unik, tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru adalah membantu murid memahami materi ajar dan menguasai keterampilan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Lebih jauh lagi, Ibu dan Bapak Guru diharapkan dapat memahami bahwa murid memiliki pengetahuan awal dan keterampilan yang dipengaruhi oleh bagaimana ia dibesarkan dalam keluarga dan lingkungannya.
Dalam video ini Ibu dan bapak guru diajak mengenali karakteristik dan kebutuhan murid agar dapat mengembangkan potensi dan kebutuhannya
Referensi:
1. Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
2. Ragam strategi pemetaan murid
Sebagai pendidik dan pembelajar, kita mengetahui bahwa tiap murid unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan murid yang beragam.
Strategi pemetaan murid dapat dilakukan dengan cara melakukan strategi pemetaan murid berdasarkan kesiapan, ketertarikan, profil belajar membuat contoh pemetaan murid melalui matriks dan mengimplementasikan strategi pemetaan murid untuk pembelajaran yang efektif akan dibahas dalam video ini.
Referensi:
1. Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
3. Differentiated Instruction: An Introduction : Module 4.Reading: Key Elements of Differentiated Instruction
LOUD AND CLEAR: Effective Language of Instruction Policies For Learning
2. Identifikasi kemampuan membaca awal
Membaca adalah kecakapan fundamental penentu keberhasilan murid di jenjang pendidikan formal. Kemampuan membaca awal ditentukan oleh aktivitas pra membaca di usia dini yang melibatkan pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman dan pengecapan. Maka, seorang murid tunanetra pun tetap dapat membaca buku berhuruf braille dengan cara meraba huruf-huruf tersebut
Divideo kali ini akan dijelaskan enam indikator kemampuan membaca awal yang akan membantu Ibu dan bapak guru mengidentifikasi.
1. Apa cara yang dapat kita lakukan untuk memvalidasi ragam bahasa yang digunakan sehari-hari oleh murid?
A. Memperhatikan bahasa yang digunakan dalam percakapan seharihari
B. Membuat tulisan bebas
C. Menganalisis topik belajar
D. Melakukan pre-asesmen
2. Cara mengajarkan membaca pada murid kelas awal adalah dengan langsung menyebutkan nama huruf dan tanpa konteks.
Pernyataan di atas adalah....
A. Benar
B. Salah
C. Menyelaraskan Kebutuhan Murid dengan Tujuan Pembelajaran SMP-SMA
1. Menyelaraskan kebutuhan murid dengan Tujuan Pembelajaran
Marcie Nordlund mengungkapkan bahwa kita dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi dengan 3 alternatif modifikasi dalam kegiatan pembelajarannya, yaitu modifikasi proses, produk akhir dan konten.
Dalam video dijelaskan tiga diferensiasi untuk menyelaraskan kebutuhan murid di dalam kegiatan belajar di kelas. Dari mulai membagi kelompok, menyesuaikan tujuan pembelajarannya, mengajak murid menentukan produk akhir hingga ia melakukan diferensiasi konten, yaitu memberikan pertanyaan panduan yang berbeda antar kelompok.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Referensi:
1. Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
2. Tomlinson, Carol. 2010. Leading and Managing a Differentiated Classroom. Virginia: ASCD
2. Asesmen Awal Pembelajaran SMP (Bahasa Indonesia)
Asesmen diagnostik adalah Asesmen Awal Pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kita perlu memahami kebutuhan setiap murid dan memahami karakternya agar kita dapat merancang metode mengajar yang tepat dan mudah diterima.
Dalam video ini dijelaskan cara untuk mengetahui kemampuan awal murid sebelum belajar dan membuat pemetaan sehingga Ibu dan Bapak Guru lebih mudah melakukan asesmen diagnostik di SMP
Referensi:
1. Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
2. Tomlinson, Carol. 2010. Leading and Managing a Differentiated Classroom. Virginia: ASCD
#Latihan Pemahaman
1. Menurut Marcie Nordlund, kita dapat melakukan pembelajran berdiferensiasi dengan melakukan modifikasi pada ketiga hal ini, kecuali...
A. Cara berbicara di kelas
B. Proses
C. Produk Akhir
D. Konten
2. Bagaimana cara kita mengenali kemampuan dan kebutuhan murid di awal pembelajaran?
A. Melakukan asesmen formatif di tengah proses pembelajaran
B. Melakukan asesmen awal pembelajaran
C. Melakukan asesmen sumatif
D. Semua benar
3. Salah satu fungsi asesmen awal pembelajaran adalah...
A. .Mengetahui kemampuan prasyarat murid atas suatu materi tertentu
B. Memahami kebutuhan setiap murid
C. Memahami karakteristik murid
D. Semua benar
D. Manajemen Kelas
1. Ragam Srategi Manajemen Kelas
Untuk mendukung kegiatan pembalajaran yang efektif, terapkan manajemen kelas yang baik sehingga murid dapat belajar dengan optimal. Bagaimana cara penerapan dan prinsip manajemen kelas yang baik? Video ini berisi penjelasan ragam strategi manajemen kelas yang dapat kita terapkan untuk mendukung pembelajaran yang efektif.
Referensi:
Tomlinson, Carol. 2010. Leading and Managing a Differentiated Classroom. Virginia: ASCD
Shell Education. Management Strategies for Higer-Order Thinking on Strategies for Developing Higher-Order Thinking Skills.p 6-12.
Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
Gossen, Dianne. 1996. Restitution: Restructuring School DIscipline. New View Publisher.
2. Ragam Strategi Manajemen Kelas Campuran
Semenjak Pandemi melanda, kegiatan pembelajaran sekolah di Indonesia dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan keadaan yaitu mengadakan pembelajaran jarak jauh. Saat ini bahkan, satuan pendidikan di Indonesia sudah mulai beradaptasi untuk melakukan mode kelas campuran, yaitu kelas tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Untuk mengetahui ragam strategi manajemen kelas campuran, Ibu dan Bapak dapat mengetahuinya melalui video ini.
Referensi:
Tomlinson, Carol. 2010. Leading and Managing a Differentiated Classroom. Virginia: ASCD
Shell Education. Management Strategies for Higer-Order Thinking on Strategies for Developing Higher-Order Thinking Skills.p 6-12.
Nordlund, Marcei. 2003. Meeting the Educational Needs of All Students in Your Classrom. Lanham, Maryland, and Oxford: The Scarecrow Press
Gossen, Dianne. 1996. Restitution: Restructuring School DIscipline. New View Publisher.
Patrick.S, Kennedy. K, Powell. A. 2013. Mean What You Say: Defining and Integrating Personalized, Blended and Competency Education. New York: iNACOL
Terdapat ragam strategi pengelompokkan murid pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Anda dapat mengeksplorasi streategi tersebut pada hlm 38.
#Latihan Pemahaman
1. Berikut adalah ragam strategi manajemen kelas campuran yang benar, kecuali...
A. adanya pelibatan murid.
B. melakukan pengelompokkan murid.
C. melakukan umpan balik secara langsung.
D. menetapkan bahan belajar harus yang diberikan oleh guru.
2. Dalam pengaturan manajemen kelas yang efektif, kita tidak perlu melibatkan murid dalam prosesnya.
Pernyataan di atas adalah.....
A. Benar
B. Salah
Soal dan Jawaban Post Test Pelatihan Mandiri Modul 1 Memahami Murid
1. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan belajar seorang murid, kecuali:
A. Bakat murid
B. Keterampilan murid
C. Pengetahuan murid
D. Ketertarikan murid
2. Berdiskusi dengan sesama guru merupakan salah satu cara untuk menggali informasi mengenai kebutuhan murid.
A. Benar.
B. Salah.
3. Dalam video, tampak Pak Arif mengalami kendala saat mengajar sehingga nilai kuis murid-muridnya tidak memberikan hasil yang baik. Setelah mengobrol dengan rekannya, ternyata kendala tersebut terjadi karena Pak Arif menggunakan bahasa Indonesia yang hanya dipahami segelintir murid. Rekan Pak Arif menyarankan ia untuk belajar menggunakan bahasa daerah yang lebih dikuasai murid-murid. Di sini, tampak penggunaan bahasa yang tepat memegang peranan penting dalam proses belajar murid. Dari kasus Pak Arif, apa saja dampak penggunaan bahasa yang tepat dalam proses pembelajaran?
1. Peningkatan motivasi belajar di kelas dan nilai lembar kerja murid.
2. Murid dapat menguasai bahasa asing dalam waktu singkat.
3. Murid dapat memahami materi pelajaran dengan baik dan menikmati pengalaman belajar di sekolah
4. Meningkatkan kepercayaan diri murid untuk meniti karier di masa depan
5. Murid semakin bangga terhadap bahasa daerahnya sendiri.
Jawaban yang tepat adalah:
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 4
C. 2, 3, 5
D. 2, 4, 5
4. Dari keempat contoh di bawah ini, manakah yang TIDAK termasuk ke dalam alternatif modifikasi yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran terdiferensiasi?
A. Modifikasi proses
B. Modifikasi produk akhir
C. Modifikasi alur tujuan pembelajaran
D. Modifikasi konten
5. Perhatikan kemampuan prasyarat pada contoh mata pelajaran Bahasa Indonesia berikut:
1. Murid dapat menyampaikan ide tanpa bantuan guru
2. Murid dapat membedakan kalimat fakta dengan opini
3. Murid dapat membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas
4. Murid dapat membaca dengan cepat
5. Murid dapat menyampaikan ide secara lancar
Saat akan menulis sebuah teks argumentasi, kemampuan yang menjadi prasyarat penguasaan materi adalah:
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
6. Dalam contoh kasus pada video, ternyata strategi manajemen kelas yang dilakukan Bu Inah kurang berhasil. Selain tiga saran yang disampaikan narasumber dalam video tersebut, apa lagi perbaikan lain yang dapat dilakukan oleh Bu Inah?
A. Memberikan instruksi awal yang lebih jelas kepada seluruh murid sebelum mereka masuk ke dalam kelompok-kelompok kecil.
B. Menentukan jarak yang berjauhan antara tiap kelompok agar tidak saling mengganggu.
C. Meminta setiap murid mengisi lembar refleksi setelah kegiatan usai.
D. Mengurangi jumlah anggota kelompok agar proses membaca menjadi lebih tenang.
7. Sebuah kelas menggunakan kegiatan belajar projek. Kelas yang biasanya berjalan daring, perlahan mulai beralih ke sistem kelas campuran. Strategi berikut dapat digunakan guru kelas untuk memastikan kegiatan belajar berjalan efektif:
1. Menjadwalkan kelas tatap muka untuk sesi evaluasi projek.
2. Menentukan potensi yang sama untuk seluruh murid di kelas.
3. Membuat kelompok-kelompok kecil di kelas.
4. Memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan umpan balik.
5. Membuat presentasi menggunakan aplikasi agar tampak menarik.