Pada modul ini, kita akan belajar empat hal:
- Pentingnya proses berpikir divergen dan konvergen dan mempraktiknya dalam proses belajar di kelas
- Memahami maksud dari ide/produk yang kreatif
- Pentingnya melakukan proses revisi terus-menerus untuk menemukan gagasan yang orisinal dan menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah
- Pentingnya mengambil resiko untuk mencapai ide yang kreatif
Program Semangat Guru 2 terbit di Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan platform Guru Berbagi dan Belajar (GBB). Setelah selesai program di PMM, Anda bisa mengeksplorasi lebih lanjut pelatihan ini di GBB, agar pemahaman Anda tentang kemampuan non-teknis dalam dunia pendidikan lebih lengkap dan terasah.
Daftar Materi:
- Berpikir divergen dan konvergen
- Gagasan baru: bagi saya vs. orang lain
- Dari kesalahan ke ide orisinal
- Mengambil risiko
Langkah Penyelesaian Modul
- Belajar materi
- Refleksi pembelajaran
- Post Test
A. Berpikir divergen dan konvergen
Kreativitas adalah proses berpindah-pindah dari berpikir divergen dan konvergen. Ada saat yang tepat untuk berpikir divergen, ada juga saat yang tepat untuk berpikir konvergen. Contoh praktik berpikir divergen: brainstorming. Contoh praktik berpikir konvergen: seleksi gagasan. Jika tahap berpikir divergen diganggu konvergen (dan sebaliknya) proses kreativitas terhambat. Oleh karena itu, supaya ide dapat betul-betul bermanfaat, baik kemampuan berpikir divergen maupun konvergen sangat perlu untuk dikembangkan.
Referensi :
Colzato, L. S., Ozturk, A., & Hommel, B. (2012). Meditate to create: The impact of focused-attention and open-monitoring training on convergent and divergent thinking. Frontiers in Psychology, 3(APR), 1–5. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2012.00116
Goldschmidt, G. (2016). Linkographic Evidence for Concurrent Divergent and Convergent Thinking in Creative Design. Creativity Research Journal, 28(2), 115–122. https://doi.org/10.1080/10400419.2016.1162497
Zhu, W., Shang, S., Jiang, W., Pei, M., & Su, Y. (2019). Convergent Thinking Moderates the Relationship between Divergent Thinking and Scientific Creativity. Creativity Research Journal, 31(3), 320–328. https://doi.org/10.1080/10400419.2019.1641685
#Latihan Pemahaman
Di bawah ini adalah karakteristik penting yang harus diperhatikan saat menggali ide sebanyak-banyaknya atau berpikir divergen, kecuali…
A. Fluency
B. Originality
C. Simplicity
D. Flexibility
B. Gagasan baru: bagi saya vs orang lain
Suatu gagasan/produk disebut kreatif jika: orisinal (baru), dan adalah solusi terhadap masalah tertentu. Materi ini berkaitan dengan aspek orisinal. Gagasan/produk bisa saja “baru” bagi saya (pencipta), tapi sudah lazim di masyarakat. Jadi, harus dibedakan antara berpikir kreatif dan produk kreatif. Berpikir kreatif berfokus pada menghasilkan gagasan orisinal (tidak menjiplak), sementara produk kreatif baru mungkin melibatkan penilaian orang lain. Produk inovatif hanya terjadi jika seseorang sudah punya mampu berpikir kreatif. Hal ini yang menyebabkan proses berpikir kreatif harus ditumbuhkan dulu menjadi kompetensi seseorang.
Referensi :
Drevdahl, J. E. (1956). Factors of Importance for Creativity. Journal of Clinical Psychology, 12(I), 21–26. https://doi.org/10.1002/1097-4679(195601)12:1<21::aid-jclp2270120104>3.0.co;2-s
Runco, M. A., & Jaeger, G. J. (2012). The Standard Definition of Creativity. Creativity Research Journal, 24(1), 92–96. https://doi.org/10.1080/10400419.2012.650092
Runco, M. A., & Acar, S. (2012). Divergent Thinking as an Indicator of Creative Potential. Creativity Research Journal, 24(1), 66–75. https://doi.org/10.1080/10400419.2012.652929
#Latihan Pemahaman
Ide kreatif yang muncul harus memiliki kebaruan atau memiliki aspek…
A. Orisinalitas
B. Efektifitas
C. Kualitas
D. Kegunaan
C. Dari kesalahan ke ide orisinal
Suatu gagasan/produk disebut kreatif jika orisinal dan memiliki efektivitas atau solusi terhadap masalah tertentu. Materi ini akan berkaitan dengan aspek solusi. Artinya, berpikir kreatif adalah bentuk khusus problem solving. Seringkali gagasan baru benar-benar orisinal setelah berulang-ulang direvisi.
Proses revisi terus-menerus inilah yang tidak dipraktikkan oleh proses berpikir nonkreatif. Hal ini sejalan dengan kata-kata Edison: “Munculnya ide sebetulnya hanya memegang 1% saja dari kreativitas, tapi 99% lainnya adalah kerja keras”.
Referensi : https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri
#Latihan Pemahaman
Aspek yang membedakan produk unik yang dihasilkan dari usaha seseorang dengan produk unik yang tercipta secara tidak sengaja adalah…
A. Orisinalitas
B. Efektifitas
C. Kualitas
D. Keaslian
D. Mengambil risiko
Gagasan kreatif seringkali keluar dari pemikiran dan tindakan yang sudah menjadi tradisi. Gagasan tersebut belum masih minim praktik, bahkan mungkin belum ada dan berisiko memiliki celah kesalahan (kerugian mungkin besar dan/atau tidak terduga). Sebagai individu kreatif seharusnya tidak terhambat oleh ketakutan terhadap risiko-risiko tersebut, bukan karena ia tidak takut, tapi karena proses kreatif juga merupakan problem solving. Tepatnya, problem solving dalam kreativitas menempuh “extra miles”, artinya individu kreatif sudah mengkalkulasi risiko yang akan dihadapinya.
Referensi : https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri
Penerapan Brainstorming di Kelas
Setelah mempelajari seluruh materi pada modul Kreativitas dan Inovasi, Bapak/Ibu bisa menggunakan Lembar Refleksi untuk mengevaluasi penerapan brainstorming di kelas. Gunakan file Contoh Isian sebagai tolak ukur, jika Bapak/Ibu ingin mengisi lembar refleksi.
(Contoh Isian) Kreativitas - Lembar Refleksi, Penerapan Brainstorming di Kelas
#Latihan Pemahaman
Maksud dari mengambil risiko dalam ide baru antara lain adalah…
A. Berani mengabaikan Kebenaran
B. Berani Mengakui Kesalahan
C. Berani tidak menghargai Pendapat Orang Lain
D. Berani Mencoba Hal yang teruji
Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Kreativitas dan Inovasi, Topik 9 Terbaru Merdeka Mengajar, Semangat Guru 2 Kompetensi Nonteknis Kurikulum Merdeka
1. Proses memunculkan satu kemungkinan solusi pada suatu masalah disebut juga sebagai…
A. Berpikir logis
B. Berpikir divergen
C. Berpikir analitis
D. Berpikir konvergen
Jawabannya :
D. Berpikir konvergen
2. Budi menyalin sebuah karya tulis dari laman internet yang ia temukan. Kemudian ia kumpulkan sebagai tugas karya tulis buatannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Contoh lukisan bunga tersebut digunakan sebagai acuan memodifikasi lukisannya yang bertema pekarangan rumah. Dari cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa ...
A. Budi menjiplak dan Santi terinspirasi karya lain
B. Budi terinspirasi dan Santi menjiplak karya lain
C. Budi dan Santi menjiplak karya lain
D. Budi dan Santi terinspirasi karya lain
Jawabannya :
A. Budi menjiplak dan Santi terinspirasi karya lain
3. Saat kelas 2 SD, Kana sangat kagum ketika melihat teman kelasnya membuat prakarya dari batang korek api. Menurut Kana, apa yang dibuat oleh temannya sangat kreatif dan baru. Namun, bagi Pak Amar, seorang guru seni, prakarya tersebut tidaklah baru karena merupakan bahan materi ajar untuk peserta didik kelas 3 SD.
Ilustrasi di atas menunjukkan prinsip orisinalitas yang bersifat relatif, yaitu…
A. Sesuatu yang baru bagi seorang sudah pasti menjadi hal yang tidak biasa bagi orang lain
B. Sesuai yang baru bagi seseorang bisa jadi sudah menjadi hal yang biasa bagi orang lain
C. Sesuatu yang baru bagi seseorang sudah pasti menjadi hal yang biasa bagi orang lain
D. Sesuatu yang baru bagi seseorang sudah pasti baru bagi orang lain
Jawabannya :
B. Sesuai yang baru bagi seseorang bisa jadi sudah menjadi hal yang biasa bagi orang lain
4. Silakan lihat kegiatan kegiatan berikut ini.
(1) Guru memberikan pertanyaan pemicu mengenai perubahan iklim
(2) Guru memberikan aturan yang ketat dalam tugas eksperimen sains
(3) Peserta didik berada dalam linkungan pembelajaran yang membuatnya tertekan
(4) Peserta didik diberikan apresiasi atas keberaniannya dalam menuangkan ide
Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendorong peserta didiknya menjadi pribadi yang kreatif ?
A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
Jawabannya :
C. 1 dan 4