Abstrak Skripsi sering juga disebut ringkasan singkat (short summary). Informasi di dalam abstrak diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah secara utuh. Dengan perkatan lain, abstrak diharapkan dapat menggoda dan meyakinkan pembaca bahwa isi naskah itu menarik dan penting dibaca.
Isi abstrak memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbangan bagi pembaca untuk melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah.
Disebutkannya abstrak sebagai ringkasan singkat (short summary) menunjukkan bahwa abstrak memiliki kesamaan, tetapi juga berbeda dengan ringkasan (summary). Kedua-duanya memberikan informasi kepada pembaca tentang isi suatu naskah (buku, skripsi, tesis, disertasi, atau makalah).
Dilihat dari panjang atau jumlah katanya, abstrak lebih singkat yang berarti informasi yang diberikan melalui abstrak lebih sedikit dibandingkan dengan ringkasan.
Contoh Abstrak Skripsi
Judul: “Analisis Kebijakan Bank BTN Syariah KCP Bukit Darmo Surabaya Terhadap Penyelesaian Pembiayaan Rumah Bermasalah dengan Fatwa DSN MUI dan Peraturan BI"
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Data yang menjadi rujukan penulis adalah data pembiayaan rumah bermaslah periode januari-juni 2015 dengan jumlah 41 kasus dengan rincian 12 kasus kategori kurang lancar dengan persentase 29%, 8 kasus kategori diragukan dengan persentase 20% dan 21 kasus kategori macet dengan persentase 51%. Dari jumlah 41 kasus yang terjadi penulis mengambil 10 sampel acak untuk dilakukan penelitian.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kebijakan yang pernah diambil Bank BTN Syariah KCP Bukit darmo Surabaya terhadap penyelesaian KPR bermasalah dari sampel acak 10 kasus yang terjadi pada periode Januari-Juni 2015 adalah: 1. SP-3 di keluarkan untuk 1 kasus, 2. Pembinaan di keluarkan untuk 2 kasus, 3. Restrukturisasi di keluarkan untuk 2 kasus, 4. Novasi di keluarkan untuk 3 kasus, 5. Take Over di keluarkan untuk 2 kasus. Dalam menentukan kebijakannya semua produk penagannnya sama, untuk menentukan kebijakannya dilihat dari sisi kualitas pembiayaannya. Pedoman yang dipakai juga telah sesuai acuan yaitu Fatwa DSN MUI No: 47/DSN-MUI/2005 tentang penyelesaian piutang murabahah bagi nasabah tidak mampu membayar dan Peraturan BI No: 13/9/PBI/2011 tentang restrukturisasi pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang memang haruslah menjadi acuan semua Bank Syariah dalam menjalankan usahanya.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran: Pertama, Bank perlu lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan rumah, analisis lebih dalam akan memberikan resiko NPF lebih rendah.Kedua, dalam pengambilan kebijakan haruslah dilakukan tindakan cepat dan tepat, jika setelah diidentifikasi nasabah ini ada potensi untuk bermasalah haruslah ada tindakan lebih lanjut, karena jika terlalu lama terjadi pembiaran maka kualitas pembiayaannya semakin turun dan resiko NPF akan lebih tinggi.Ketiga, bagi calon nasabah yang berniat mengajukan pembiayaan pembiayaan rumah haruslah mempunyai persiapan yang matang dalam merencanakan pembiayaanya agar tidak terjadi pembiayaan macet atau bermasalah yang akan merugikan pihak bank maupun nasabah itu sendiri, dengan kata lain calon nasabah harus sudah mempunyai proyeksi untuk melakukan kewajibannya yaitu membayar cicilan pokok dan margin sampai batas waktu yang disepakati dalam akad.
Judul: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-c DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) PADA MATERI GERAKLURUS DI SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kemampuan peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa, serta respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran TTW (Think-talk-Write) dalam proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-c SMAN 1 Ingin Jaya tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan statistik deskriptif dimana data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode statistic dan dijelaskan kembali dengan kata. Jenis dari penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Instrumen pengumpulan data penelitian yaitu tes (soal pretest dan soal posttest), lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan kemampuan guru, dan lembar respon siswa. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji persentase. Hasil analisis data menunjukkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas X-c SMAN 1 Ingin Jaya Aceh Besar mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III, aktivitas guru dan siswa juga mengalami peningkatan, dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model pembelajaran TTW(Think-Talk-Write) menunjukkan peningkatan secara berturut-turut dari siklus I hingga siklus III, serta respon siswa terhadap model pembelajaran TTW (Think-Talk-Write) selama tiga siklus adalah positif. Berhubung model pembelajaran TTW (Think-Talk-Write) dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi Gerak Lurus, maka disarankan agar dapat menggunakan model ini untuk materi fisika lainnya.
Kata Kunci : Model Pembelajaran TTW (Think-Talk-Write), pemahaman, hasil belajar
Judul: ANALISIS EKUITAS MEREK DAN LOYALITAS PELANGGAN KARTU PRABAYAR XL
Dengan semakin banyaknya jumlah merek di pasar, semakin meningkat pula ketajaman persaingan diantara merek-merek dan hanya merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Ekuitas merek (brand equity) merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk. Ekuitas merek terdiri atas dimensi-dimensi kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand associations), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty). Loyalitas merek merupakan ukuran kesetiaan, kedekatan atau keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui model hubungan dimensi-dimensi utama ekuitas merek, peluang perpindahan kartu prabayar serta bagaimanakah perkembangannya untuk jangka panjang dan pendeknya. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner terhadap mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Diponegoro. Untuk menggambarkan hubungan dimensi utama ekuitas merek digunakan analisis regresi logistik ordinal dan untuk mengetahui peluang perpindahan, perkembangan merek kartu prabayar digunakan analisis rantai markov. Hasil uji rasio likelihood dan uji wald regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap ekuitas merek kartu prabayar XL adalah kesadaran merek dan asosiasi merek. Probabilitas tertinggi pengguna kartu prabayar XL yang committed buyer adalah 0, 2698. Berdasarkan kondisi steady state dan first passage time, untuk jangka panjang dan jangka pendek kartu prabayar yang paling banyak diminati adalah kartu merek XL.
Kata kunci: Ekuitas Merek, Loyalitas Pelanggan, Logistik Ordinal, Rantai Markov
Judul: Pengaruh Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Karate Terhadap Peningkatan Kreativitas Siswa Kelas VIII di SMPN 12 Bandung
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia. Karena pendidikan merupakan ujung tombak sebuah negara untuk mencerdaskan anak bangsa. Salah satu tujuan pendidikan tersebut ialah meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran disekolah. Kreativitas merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa dalam proses belajar yang memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang memiliki kreativitas dalam pembelajaran akan menunjukkan tingkat kreativitasnya dalam berbagai kegiatan. Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VIII dalam pembelajaran karate di SMP Negeri 12 Bandung. Menurut peneliti penerapan model pembelajaran problem based learning merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran penjas disekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 12 Bandung yaitu 10 kelas yang berjumlah 289 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampel random sampling, yaitu mengundi dari masing-masing kelas yang memiliki kesempatan untuk menjadi kelompok experimen maupun kelompok kontrol. Analisis statistik yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors, Uji homogenitas, uji hipotesis atau uji t. Hasil pengujian menunjukan bahwa hipotesis diterima, dengan diperolehnya t hitung 1.82 lebih besar dari t tabel- α (1.19). Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t hitung > t tabel – α pada taraf nyata α = 0,05 dengan (dk) = 17. Dalam hal ini t hitung berada pada daerah penolakan Ho, jadi Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya penerapan Ice breaking dapat meningkatkan motivasi belajar penjas. Dengan demikian disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VIII dalam pembelajaran karate di SMPN 1 Bandung.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Kreativitas