Bahan ajar adalah suatu bahan pembelajaran yang dikaji oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Bahan ajar sendiri tersusun secara sistematis yang mencakup materi yang hendak dipelajari oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Karena bahan ajar banyak ditemukan di lingkungan sekolah kemudian dikembangkan oleh guru. Jadi bahan ajar adalah salah satu perangkat pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran di kelas.
Dalam penggunaan bahan ajar guru biasa mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Guna untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang disajikan oleh guru.
Pengembangan Bahan Ajar
a. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar
Pengertian pengembangan bahan pembelajaran yaitu disusun untuk menjadi salah satu referensi yang akan mendukung perkembangan peserta didik agar ada keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa.
Dengan keterbantuan ini, bahan ajar yang dikembangkan bisa dikatakan efisien dalam pembelajaran siswa. Maka dari itu pengembangan bahan ajar sangat diperlukan untuk mendukung belajar siswa.
b. Model Pengembangan Bahan Ajar
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE yang memiliki singkatan dari langkah-langkah penelitian yaitu (Analysis-Design-Develop-Implemet-Evaluation) yang muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.
Model pengembangan ini menentukan kelayakan produk yang telah dikembangkan oleh peneliti, karena dalam tahap hasil evaluasi menentukan skor nilai dari hasil bahan ajar yang telah dikembangkan. Jadi kelayakan produk bahan ajar yang dikembangkan tergantung skor yang didapat oleh peneliti. Maka disini peneliti berupaya menggembangkan bahan ajar media cetak jenis Handout yang mengandung materi yang telah dikembangkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).