Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori
penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan.
Pada umumnya pendapatan dilambangkan dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan
dengan C, tabungan dilambangkan dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I.
Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat dirumuskan sebagai
berikut.
a. Ditinjau dari segi perseorangan
b. Ditinjau dari segi perusahaan/pengusaha
Keterangan:
Y = income/pendapatan
C = consumption/konsumen
S = saving/tabungan
I = investment/investasi
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga
berubah.
Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
1) MPC (Marginal Propencity to Consume) adalah angka perbandingan antara
besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga
dapat dirumuskan:
ΔC = selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi
ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
Wawasan Ekonomi
Salah satu indikator peningkatan kesejahteraan adalah perubahan pola
konsumsi penduduk. Menurut hukum ekonomi bila selera tidak berbeda maka
persentase pengeluaran untuk makanan akan menurun seiring dengan
meningkatnya pendapatan. (Ernest Engel, 1857)
Perkembangan Pendapatanmdan konsumsi (belanja) negara dari tahun 2002–2007
(dalam triliun rupiah) Sumber: APBN dan NK 2005–2006) RAPBN 2007
2) MPS (Marginal Propencity to Sav) eadalah perbandingan antara bertambahnya
tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut.
ΔS = selisih tabungan atau tambahan tabungan atau perubahan tabungan
ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
Selengkapnya Tentang
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Beserta
lengkap dibawah ini.