Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran yang mengakomodir
kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar dan
profil belajar murid. Dalam strategi penerapannya di kelas,
pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan pada konten pembelajaran, proses
pembelajaran dan produk pembelajaran. RPP ini diawali dengan proses pemetaan
kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajarnya.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan belajar siswa sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar dan
profil belajar siswa.
RPP berdiferensiasi adalah sebuah rencana pembelajaran yang disusun
berdasarkan hasil pemetaan profil belajar siswa.
RPP Berdiferensiasi adalah upaya memetakan proses pembelajaran yang berpusat
pada murid berdasarkan kemampuannya masing-masing. karena di setiap kelas
memiliki peserta didik yang beragam kesiapan belajar, minat belajar dan profil
belajar. RPP ini di buat untuk mengupayakan pemenuhan aspek Merdeka Belajar
RPP ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdiferensisasi konten, proses
dan produk dalam pembelajaran sejarah mengenai makna proklamasi kemerdekaan
Indonesia. RPP dibuat dengan durasi sepuluh menit, karena akan digunakan
sebagai RPP simulasi mengajar seleksi calon kepala sekolah program sekolah
penggerak tahap 2 angkatan 1 kemdikbud RI.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
Seorang guru harus mengetahui Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi agar
pembelajarannya dapat terlaksana dengan sukses.
Setelah guru mengetahui tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi,
selanjutnya guru dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdiferensiasi.
Perbedaan RPP berdiferensiasi dan RPP K13 Revisi Maupu RPP 1 Lembar
Apa itu RPP berdiferensiasi dan apa perbedaannya dengan RPP yang selama ini
kita buat dalam Kurikulum 2013 ?
RPP berdiferensiasi adalah sebuah rencana pembelajaran yang disusun
berdasarkan hasil pemetaan profil belajar siswa.
RPP berdiferensiasi berbeda dengan RPP Kurikulum 2013 atau Kurikulum Lainnya.
Titik perbedaannya bisa diamati dari 3 elemen dalam pembelajaran
berdiferensiasi seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu : konten, proses,
dan produk pembelajaran.
Maksudnya, pada RPP yang biasanya, dalam satu pembelajaran, tidak ada
perbedaan konten, proses, maupun produk yang akan dipelajari bersama siswa,
sedangkan pada RPP berdiferensiasi, terdapat perbedaan - perbedaan terkait
konten yang akan disajikan guru, proses pembelajaran, dan produk
pembelajarannya.
Hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menyusun RPP berdiferensiasi
adalah :
- Melakukan pemetaan profil belajar siswa
- Menganalisis silabus dan mengkaji KI dan KD
- Menentukan materi pokok
- Merumuskan IPK
- Menentukan jenis diferensiasi yang akan diakomodir dalam RPP (konten, proses, produk pembelajaran)
- Memilih sumber / media pembelajaran
- Menentukan jenis penilaian
- Pemetaan Profil Belajar Siswa
- Pemetaan profil belajar siswa dapat dilakukan melalui pemetaan profil kelas dan profil siswa.
Pemetaan profil kelas meliputi : nama siswa, gaya belajar, kecerdasan majemuk, dan lingkungan belajar.
Contoh :
Nama Siswa : Andriani
Gaya belajar : visual
kecerdasan majemuk : logical mathematic, intrapersonal
lingkungan belajar : lebih suka belajar sendiri
Pemetaan profil siswa meliputi :
kekuatan siswa, tantangan siswa, jadwal intervensi, dan intervensi yang
disarankan.
Materi Pokok, Kompetensi Dasar dan IPK
Muatan Pelajaran : PPKn
Kelas / Semester : IV / 2
Materi pokok : Keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
Kompetensi Dasar :
4.4 Menuliskan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
- Melalui kegiatan mengamati video, siswa dapat membuat produk yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
- Melalui kegiatan mendengarkan podcast, siswa dapat membuat produk yang yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
- Melalui kegiatan bermain peran, siswa dapat membuat produk yang yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
- Jenis Diferensiasi : Proses dan Produk
Langkah - Langkah Pembelajaran : (Tatap muka/Luring)
A. Pendahuluan
- Siswa dikondisikan untuk belajar : mengatur siswa duduk berkelompok sesuai hasil pemetaan gaya belajar, berdoa, mengucapkan salam, dan melakukan presensi siswa
- Menghubungkan materi pembelajaran sebelumnya dengan topik pembelajaran hari ini
- Menyampaikan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan capaian pembelajaran yang diharapkan
B. Kegiatan Inti
- Siswa mengamati panduan pembelajaran di kelompok masing - masing
- Siswa melakukan proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru sesuai dengan kelompok masing - masing
- Siswa mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru secara kelompok
- Siswa melakukan diskusi di kelompok masing - masing tentang jenis produk yang akan dihasilkan
- Siswa membuat produk yang menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia. Dari kegiatan ini, diperoleh data : Kelompok A (gaya belajar visual) akan membuat peta pikiran, kelompok B (Auditory) akan membuat lagu yang menggambarkan keberagaman. Dari kelompok C (gaya belajar kinestetik) akan menampilkan drama (bermain peran).
- Siswa mengkonfirmasi pemahamannya terkait materi pokok
C. Penutup
Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan
Siswa melakukan refleksi pembelajaran
Sumber dan Media Belajar
Bahan referensi terkait diferensiasi pembelajaran, video pembelajaran,
podcast, dan teks percakapan untuk bermain peran
Penilaian
Untuk penilaian, guru dapat menyiapkan 3 rubrik yang berbeda untuk setiap
produk yang akan dibuat oleh masing - masing kelompok.
Contohnya :
Penilaian peta pikiran, terdiri dari : alur berpikir yang sistematis,
kejelasan informasi, tampilan visual / keterbacaan
Penilaian pembuatan lagu, terdiri lagi : makna lagu, pilihan kata, aransemen,
dan musik pada lagu
Penilaian bermain peran / teks percakapan, terdiri dari : kesesuaian dengan
topik, karakteristik pemain, pengembangan ide cerita