Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh para pemimpin satuan pendidikan dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini.
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.
Beberapa contoh pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan:
Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.
Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala
Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan).
Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional
1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional . Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana program.
3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan bersama.
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan mengumpulkan data internal yang berupa catatan keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara individual maupun bersama-sama seluruh warga sekolah, serta data eksternal berupa hasil kompetensi dan kinerja guru dan tenaga kependidikan dari Rapor Pendidikan
Prinsip-prinsip melakukan evaluasi dalam pembelajaran
1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi guru dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
👉 Mengapa kurikulum operasional perlu direfleksikan dan ditinjau ulang?
- Meningkatkan hasil belajar peserta didik, keterlibatan, kepuasan belajar.
- Untuk menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional.
- Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan.
- Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki.
- Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah.
- Evaluasi merupakan sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik serta kebutuhan dunia kerja.
👉 Apa yang perlu ditinjau kembali?
- Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya, untuk menentukan Tujuan Pembelajaran berikutnya.
- Kompetensi utuh yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dituju. Bagaimana ketiga hal tersebut terlihat secara vertikal maupun horizontal, dengan mempertimbangkan aspek penting di setiap mata pelajaran.
- Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak.
- Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.
- Persepsi orang tua dalam melihat perkembangan peserta didik.
- Untuk SMK, relevansi kompetensi dengan kebutuhan dunia kerja .
- Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja guru dan tenaga kependidikan agar mereka dapat bekerja dengan efektif
- Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya
- Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan serta saja bagian-bagian yang paling penting untuk dikembangkan
- Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
- Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
- Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara seksama.
- Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
- Fokus pada perbaikan dan pengembangan
- Guru
- Wakasek Bidang Kurikulum (bila ada)
- Kepala Sekolah
- Peserta didik
- Orang dua peserta didik
- Dunia kerja
- Pakar
Melakukan Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional dalam Pembelajaran
- Data apa yang dibutuhkan proses evaluasi?
- Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?
- Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?
- Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?
- Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran?
- Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional guru?
- Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran? Faktor apa saja yang mempengaruhinya?
- Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?
Contoh Strategi untuk Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
- Mengadakan pertemuan dengan orang tua, warga sekolah untuk mendapatkan gambaran mengenai pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana perasaan dan pendapatnya mengenai evaluasi sekolah
- Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan sampel yang akan digunakan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan
- Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai implementasinya dan mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program;
- Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat mengenai program dan evaluasi; cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang disampaikan oleh pihak-pihak yang menjalankan,
- Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu didesain proses evaluasi, dan mencari data yang spesifik.
- Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi atau penilaian
- Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data
- Mengelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret implementasinya. Potret ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk lain
- Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai.