Salah satu langkah dalam peningkatan kompetensi pendidik di SMPN 4 Waru di abad 21 ini yaitu dengan Workshop bersama yang dilakukan pada 23 dan 24 Februari 2019 di Puncak Ayana Hotel & Resort Trawas.
Workshop ini diikuti oleh 35 Guru. Mengusung tema “ Pengembangan RPP abad 21 yang melatihkan PPK, Literasi, HOTS, dan 4C” workshop ini dipimpin oleh 2 narasumber hebat yaitu Djoni Setiawan, M.Pd (LPMP) dan Gustini, S.Pd.,M.M (Pengawas Dinas P & K Kabupaten Sidoarjo.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang menjadi pengganti kurikulum KTSP. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran pada tiap-tiap kurikulum memiliki model yang berbeda-beda. Seperti yang saat ini di gunakan pada kurikulum 2013 dimana dalam pembuatan RPP kurikulum 2013 dalam komponen penyusunannya harus memuat empat hal.
Keempat hal tersebut yaitu penguatan pendidikan karakter ( PPK ), LITERASI, higher order thinking skills ( HOTS ), dan 4C ( Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, dan Creativity and Innovation ).
Dalam pembentukan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat berupa pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas); pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, dsb.
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi.
Tetapi pembentukan 4C. Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi meruapakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Sehingga di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kita buat agar muncul empat macam hal tersebut (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) maka perlu kreatifitas guru dalam meramunya. Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning).
Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga. “Workshop ini sangat menyenangkan, mungkin kesulitan yang akan di hadapi adalah pengimplementasian 4 hal tersebut dalam mata pelajaran.
Kita harus menyesuaikan mata pelajaran tersebut dengan kondisi kelas agar semua yang di rencanakan dapat tercapai.” Ujar Uswatun Hasanah selaku guru TIK di SMPN 4 Waru. (Wienneta). Sumber