1. Contoh Kritik Karya Seni Rupa:
Judul Lukisan : Potrait Seorang Perempuan dengan Gitar
Pelukis : Risa Rahmawati
Material : Mix Media
Media : Kanvas 40cm x 59cm
Narasi
Media yang digunakan dalam lukisan di atas tergolong dalam mix media, dimana
lebih dari satu media digunakan dalam pembuatan lukisan ini. Diantara media
yang digunakan ialah cat minyak, cat poster dan serbuk yang menyerupai
perak. Dikatakan bahwa penggunaan mix media tersebut bertujuan agar dapat
menimbulkan kesan meriah, berwarna dan tidak monoton.
Bagi seniman-seniman profesional dan orang-orang yang sudah mengenal seni
rupa dengan sangat dalam, karya ini memang bisa dibilang tidak ada
apa-apanya. Namun terkandung makna yang begitu dalam di balik lukisan ini.
Seperti yang diungkapkan senimannya, lukisan ini dibuat untuk ibunya dan
atas dasar kasih sayang kepada orang tuanya. Dia berfikir jika lukisan
buatannya ini memenangkan perlombaan, maka dia akan mengajak kedua orang
tuanya menyaksikan pameran perlombaan seni rupa itu, dia berharap orang
tuanya bisa bangga kepadanya.
Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang
tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer
dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi
warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.
Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran
bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar.
Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan
tenang dan gemerlap bagaikan bintang. Dan semua perasaan tersebut telah
tertuang dalam lukisan itu dengan perwakilan-perwakilan tertentu pada
objek-objek atau komponen-komponen lukisan.
Meskipun lukisan ini masih jauh dibanding karya-karya seniman profesional,
namun ini adalah langkah awal yang baik bagi pelukis untuk terjun di dunia
seni rupa.
MENGIDENTIFIKASI
Deskripsi
Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran
bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar.
Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan
tenang dan gemerlap bagaikan bintang. Dan semua perasaan tersebut telah
tertuang dalam lukisan itu dengan perwakilan-perwakilan tertentu pada
objek-objek atau komponen-komponen lukisan.
Formal Interpretasi
Media yang digunakan dalam lukisan di atas tergolong dalam mix media, dimana
lebih dari satu media digunakan dalam pembuatan lukisan ini. Diantara media
yang digunakan ialah cat minyak, cat poster dan serbuk yang menyerupai
perak. Dikatakan bahwa penggunaan mix media tersebut bertujuan agar dapat
menimbulkan kesan meriah, berwarna dan tidak monoton.
Penilaian (Evaluasi)
Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang
tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer
dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi
warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.
Simbol, Jenis dan Fungsi Karya Seni Rupa
Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran
bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar.
Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan
tenang dan gemerlap bagaikan bintang
Kekurangan
Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang
tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer
dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi
warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.
Kelebihan
Meskipun lukisan ini masih jauh dibanding karya-karya seniman profesional,
namun ini adalah langkah awal yang baik bagi pelukis untuk terjun di dunia
seni rupa.
2. Contoh Kritik Karya Seni Rupa
Identitas Karya Seni
Pelukis : Hendra Gunawan
Judul lukisan : “mencari kutu rambut”
Bahan lukisan : Cat Minyak
Media : Canvas 84cm x 65cm
Tahun : 1953
Narasi
Hendra Gunawan adalah salah satu seniman lukis Indonesia. Dia pernah ditahan
selama 13 tahun dimulai pada tahun 1965 hingga 1978. Selama didalam penjara
beliau tetap berkarya membuat lukiasan bertema tentang kehidupan masyarakat
pedesaan pada zamannya. Seperti panen padi, berjualan buah, kehidupan
nelayan. Ada salah satu karyanya yang berjudul “mencari kutu rambut” yang
dibuat pada tahun 1953. Lukisan ini menampilkan subjek matter yaitu seorang
wanita yang sedang duduk mencari kutu wanita yang sedaang memangku anak
perempuanya yang memegang wayang. Lukisan ini dibuat dengan media cat minyak
diatas kanvas dengan ukuran 84cm x 65cm.
Deskripsi
Dalam lukisan “mencari kutu rambut” nampak Hendra menampilkan dua sosok
wanita dewasa dengan memakai baju kebaya sederhana dengan rok menggunakan
jarik, dan satu anak kecil yang sedang memegang wayang dengan dipangku salah
seorang wanita dewasa. Wanita yang sedang mencari kutu menggunakan baju
berwarna biru keputihan yang warnanya hampir sama dengan warna backgroun
yang ingin ditampilkan dengan motif titik-titik berwarna-warni, dengan
menggunakan rok dari jarik warna coklat, dengan rambut diikat.
Ekspresi wanita tersebut terlihat serius mencari kutu pada wanita yang
kedua. Wanita yang kedua memakai baju kebaya sederhana juga berwarna putih
dengan motif, dan menggunakan jarik dengan warna coklat namun hampir sama
dengan warna tanah yang ditampilkan, wanita kedua terlihat rambutnya terurai
panjang menandakan bahwa dia yang sedang dicari kutu rambutnya. Tanganya
sedang memegang kapala anak kecil dengan rambut agak pendek dengan baju
berwarna merah muda yang memegang sebuah wayang. Kemudian background
berwarna biru dan terlihat seperti ada pohon. Lukisan ini cenderung
menggunakan warna yang soft dengan background yang sederhana. Kemudian warna
kulit ketiganya sama, coklat keputihan.
Analisis formal
Lukisan ini cenderung bergaya ekspresionis dengan tampilan warna dan
background yang sederhana kemudian warna biru yang masuk pada warna baju
wanita pertama, kemudian warna tanah yang masuk pada warna jarik wanita
kedua. Kebaya sederhana merupakan pakaian tradisional jawa yang sering
dikenakan oleh wanita-wanita pada kesehariannya, dengan bertapihkan jarik
sebagai kombinasi pakaian yang ia pakai. Kemudian dengan wanita pertama
mengikat rambutnya sehingga mirip seperti disanggul itu juga menerangkan
tentang kebudayaan jawa. Kemudian pada wanita kedua dengan tanda yang ada
dijidatnya berupa warna hijau, merupakan sebuah kebiasaan wanita di jawa
jika iya baru melahirkan. Rambut-rambut panjang yang terurai juga
mengesankan bahwa itu wanita jaman dahulu yang masih kental dengan tradisi
jawa. Kemudian adanya bentuk wayang yang sedang dipegang anak kecil sebagai
mainan menegaskan bahwa kebiasaan mencari kutu rambut yang ditampilkan
merupakan kebiasaan masyarakat dijawa.
Evaluasi atau penilaian
Seniman seperti ingin menampilkan sebuah kebiasaan yang terjadi di jawa yang
biasanya dilakukan oleh para wanita untuk mengisi waktu senggangnya dengan
duduk dan mencari kutu pada wanita lainnya. Seniman menampilkan salah
satu bentuk wayang yang divisualkan sedang dipegang atau dimainkan anak
kecil yaitu ingin mempertegas bahwa ini adalah kebudayaan yang terjadi
dijawa. Kemudian pakaian kebaya juga menjadi tanda bahwa seniman sedang
ingin menampilkan salah satu kebuadayaan yang ada di Jawa bahwa ada salah
satu kegiatan yang terjadi untuk menjalin keharmonisan sebuah sodara atau
keluarga salah satunya adalah berkumpul dan mencari kutu rambut.
Kelebihan
Karya lukisan berjudul “mencari kutu rambut” ini sangat menarik, seniman
ingin menampilkansebuah kebudayaan atau kegiatan masyarakat desa khususnya
para wanita. Dengan gambaran yang jelas yang mendukung judul sehingga apa
yang dipikirkan apresiator tidak jauh-jauh dari judul yang ditampilkan.
Kekurangan
Namun ada sedikit yang menjadikan kekuranga yaitu pada backgroun yang dibuat
kurang menampilkan bahwa itu adalah kebiasaan masyarakat pedesaan. Terlalu
sederhana dan tidak mendukung subjek matter yang ditampilkan. Padahal
biasanya orang yang mencari kutu rambut itu duduk didepan rumah. Kemudian
untuk proporsi manusia asli mungkin kurang diperhatikan sehingga untuk
kaki wanita kedua cenderung pendek. Kemudian untuk warna background dengan
baju wanita pertama itu sedikit membingungkan karya warnanya menyatu,
kemudian warna tanah juga yang disamakan dengan jarik wanita kedua itu agak
kurang menarik.
3. Contoh Kritik Karya Seni Rupa
Nama Seniman : Basuki Abdullah
Media : Cat Minyak pada Kanvas
Judul : Diponegoro Memimpin Pertempuran
Tahun Pembuatan : 1940
Dimensi Karya :150 cm x 120 cm
Deskripsi Karya
Lukisan karya Basuki abdulah berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran” ini
digarap pada tahun 1940. Lukisan ini berukuran 150 cm x120cm yang digarap
menggunakan cat minyak pada kanvas. Pada lukisan ini menampilkan sosok
pangeran Diponegoro dengan pakaian dan memakai sorban dengan
warna putih kecoklatan serta memakai senjata keris sedang menunggangi
kuda berwarna hitam. Pada lukisan ini Pangeraan Diponegoro sedang
menunggangi kuda yang berlari kencang dengan nenunjukkan jari tangan
kanannya kearah samping dan tangan kirinya memegang tali pada kuda
dengan tatapan mata yang tajam. Pada background digambarkan seperti
kobaran api yang membara dengan goresan – goresan yang ekspresif dengan
warna merah, jingga, kuning, coklat , putih dan hitam.
Analisis Formal
Pada lukisan ini background digambarkan dengan kesan warna yang panas dari
perpaduan warna merah, jingga, kuning, coklat, putih dan hitam. Selain
unsur warna pada lukisan ini juga terdapat unsur garis dan tekstur. Terkstur
pada lukisan ini adalah tekstur semu, yakni tekstur kasar/tak rata pada
background dan tektur halus pada subject matter. Dari segi teknik lukisan
ini digarap dengan sapuan kuas pada kanvas.
Interpretasi
Dalam lukisan ini Basuki Abullah berusaha menampilkan suasana
pertempuran perang yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Background pada
lukisan yang yang digoreskan secara ekspresif seperti kobaran api memiliki
arti semangat perjuangan Pangeran Diponegoro yang patang menyerah melawan
penjajah pada masa itu. Keris pada lukisan ini menunjukkan senjata
tradisional bangsa Indonesia. Dengan menunggangi kuda yang berlari kencang,
menujuk tangan kanannya kearah samping dengan tatapan mata yang tajam
menunjukkan keberanian dalam melawan musuh-musuhnya.
Penilaian
Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran”
dapat menggambarkan suasana pertempuran dan maknanya dapat ditangkap oleh
orang yang melihatnya. Lukisan ini juga mampu menyampaikan pesan yang ingin
diungkapkan oleh seniman kepada penonton atau publik. Selain itu lukisan ini
juga memiliki ciri khas goresan yang berbeda dengan seniman lain yaitu
ekspresif namun dengan goresan ekspresifnya seniman mampu menampilkan
suasana yang terjadi pada lukisan tersebut seperti suasana pertempuran
karena keberanian dan semangat yang patang menyerah dapat ditampilkan
dalam lukisan yang berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran”. Kombinasi
warna dengan kesan panas yang menggambarkan keberanian dan keseimbangan
lukisan ini sudah bagus.
4. Contoh Kritik Karya Seni Rupa
Judul : Harmonis
Pelukis : Ahmad Savic A
Tahun : 2009
Media : cat air
Bentuk (form) dan tanda (symbol) yang digunakan dalam karya
Karya seni lukis milik Ahmad Savic ini merupakan lukisan yang sekiranya
mengungkapkan bentuk sebuah pohon. Tak terdapat pohon lain disekitarnya
sebagai background ataupun subjek figuran. Hanya sebuah tiang listrik yang
menemani dan tampak berdekatan, namun subjek yang lebih ditekankan adalah
pohon tersebut. Bentuk dari pohon ini tidak sederhana, banyak sekali ranting
yang menjadi cabang dari bawah hingga ke atas. Tidak dapat ditebak pohon
apakah ini, yang jelas bentuk cabang-cabang yang banyak ini menandakan
merupakan pohon yang beranting banyak. Bukan pohon rimbun nan hijau sebab
dari bentuk daun-daunnya yang ekspresif terdapat secara acak pada ranting
yang banyak. Namun dapat dilihat dari bentuk pohon ini yang menjulang ke
atas hingga tak terlihat ujung batangnya merupakan pohon yang besar. Bentuk
ranting-ranting pohon yang meliuk-liuk ini makin terlihat jelas bahwa sedang
diambil perspektifnya dari bawah.
Pohon menyimbolkan sebuah kehidupan yang utuh dan pasti, kepastian ini
tergambar dari karakter pohon yang pada umumnya memiliki batang yang kuat.
Sesuatu yang berhubungan dengan alam artinya hidup dan pohon merupakan salah
satu bagian dari alam. Sedangkan tiang listrik adalah penyangga dari listrik
sendiri seolah-olah menjadi simbol dari sesuatu yang lain, lain dari sesuatu
yang hidup. Listrik merupakan sesuatu yang tidak hidup dan dapat mematikan.
Apalagi listrik itu dapat mematikan sebuah pohon pada kejadian tertentu.
Unsur-unsur visual dan prinsip estetik yang digunakan
Lukisan “harmonis” ini tidak mengkomposisikan subjek utama terlalu tengah,
sehingga tidak terlalu statis namun tetap fokus pada subjek utama.
Penyusunan pohon besar inipun dikomposisikan menjulang ke atas serong kanan
sehingga lebih indah. Pengkomposisian sebuah tiang listrik yang tegak
menjulang dari bawah menjadi sorotan yang estetik ketika puncaknya semakin
berdekatan dengan puncak pohon. Garis-garis dari pembentukan ranting pohon
seolah menjadi ciri khas tersendiri dalam karya ini, sebab menjadi perpaduan
pula pada garis-garis yang terbentuk dari kabel listrik di sebelahnya. Hal
ini menjadikan komposisi yang menarik. Begitu pula perulangan daun-daun
abstrak seolah menjadi taburan yang membuat karya ini lebih indah.
Warna yang digunakan bukan merupakan warna asli dari sebuah pohon, Savic
menggunakan warna-warna campuran seperti warna orange, kuning dan biru. Hal
ini membuat lukisan yang dibuatnya menjadi estetis dan menarik. Warna pohon
yang pada umumnya hijau dan coklat menjadi lebih bervariasi. Meski jika
Savic menggunakan warna-warna ini sebagai background nuansa, warna-warna
inipun masih menjadi unsur estetik dalam karyanya.
Kesan yang anda peroleh dari hasil pengamatan
Dalam lukisan ini meskipun hanya terdapat sebuah subjek pohon dan tiang
listrik namun memiliki makna yang lebih dalam. Bukan sekedar indahnya pohon
yang berdiri di dekat tiang listrik namun lebih dari itu. Kesan rimbun tidak
diperoleh namun dari pohon itu sendiri dapat mengesankan besar dan tinggi,
begitu pula pada tiang listriknya yang menggambarkan tentang ketinggian. Hal
yang berdampingan ini menggugah perasaan tertentu yang tercipta dalam hati,
seperti pada unsur-unsur yang sama antara pohon dengan tiang listrik. Ada
garis-garis yang menjadi perpaduan keserasian yang mengesankan keharmonisan
satu sama lain. Persamaan ketinggian menjadi hal yang indah ketika dilihat
dari sisi bawah, hal ini sangat terlihat pada penunjukan bahwa subjek ini
berada pada posisi tinggi. Seolah-olah mengesankan pada sesuatu yang unggul
dan tinggi. Selain itu seolah hanya dari perspektif bawah dapat melihat
segala sesuatu yang harmonis. Seperti yang terlihat pada perpaduan garis
kabel dan garis-garis yang terbentuk dari ranting pohon. Penyatuan ujung
pohon dengan ujung tiang listrik menjadi penyatuan suatu hubungan yang kukuh
yang terbentuk dari sesuatu yang kuat yaitu pada karakter batang pohon
dengan batang tiang listrik. Bercak-bercak daun yang tidak dimiliki oleh
tiang listrik menjadi penghias antara jalinan pohon dengan tiang listrik.
Keseluruhan lukisan ini mencerminkan sebuah keharmonisan yang tak terduga.
Penilaian anda terhadap gagasan, teknik dan media yang digunakan dalam
kaitannya dengan ekspresi yang dihasilkan
Menarik sekali lukisan ini mendapatkan gagasan dari sebuah pohon yang pada
dasarnya menyatu dengan alam namun Savic menampilkan dalam keadaan berada di
perkotaan. Bukan menjadi sosok pohon yang paling mendominasi keadaan kering
di kota namun gagasannya dalam menampilkan subjek utama adalah merupakan
bentuk keharmonisan yang unik.
Teknik yang digunakan
Dalam lukisan ini adalah teknik aquarel, merupakan teknik yang tepat untuk
lukisan pada media kertas aquarel. Cat air yang digunakanpun sesuai dengan
penggambaran nuansa yang diharapkan. Teknik pelukisan wet on wet menjadikan
pembentukan warna nuansa membaur dengan warna kertas. Sehingga gradasi
hilang yang tercipta dalam lukisan ini berhasil menjadi background yang
indah.
Media Kertas
Media kertas memang merupakan media yang tepat ketika menggunakan cat jenis
cat air. Apalagi kertas yang digunakan memiliki tekstur yang kuat sehingga
menunjang pada teknik. Tekstur kertas ini memberikan peleburan warna menjadi
sempurna, air yang digunakan Savic ini mampu teresap sempurna pada kertas
walaupun ada beberapa detail bagian yang kurang diperhatikan.
Kesimpulan atau solusi untuk perbaikan karya atau peningkatan
apresiasi
Penyatuan bentuk menjadi hal yang patut diperhatikan sebab menjadi hal utama
dalam lukisan ini. Meskipun Savic menggunakan ekspresi yang kuat namun
perspektif perlu diperhatiakn terutama pada pendekatan antara tiang listriik
dan pohon. Pemberian sedikit detail pada bagian tertentu akan menambah
keindahan lukisan ini. Seperti pada tiang listrik yang kurang diperhatikan
karena teralalu memperhatikan tonjolan bentuk pohon. Sedangkan pohonnya
sendiri boleh juga jika ditambahkan sedikit daun-daun yang sama agar
karakter pohon lebih kuat.
Namun demikian lukisan ini sudah cukup baik dilihat dari segi ekspresi,
hanya perlu pengembangan teknik saja jika ingin membuat karya berikutnya.
Akan lebih baik lagi jika lukisan ini di kemas dalam figura yang simpel dan
elegan.
Menyatakan sebuah pohon tidak perlu menunjukkan keseluruhan bentuk pohon
tersebut, bentuk visualisasi hanya menjadi subjek dari inti lukisan. Makna
yang terkandung dalam lukisan ini lebih ditekankan daripada perwujudan.
Sedangkan perwujudan estetis yang ekspresif disini lebih ditekankan daripada
bentuk utuh. Lukisan ini memperlihatkan ekspresi yang tinggi dalam
pembentukannya. Keestetisan menjadi tampilan unggulan yang paling menonjol
dan itulah yang merupakan sisi indah dari sebuah keharmonisan.
Keharmonisan bukan merupakan suatu yang terdiri atas segala hal yang sama,
namun terdiri atas hal yang berbeda jauh. Sisi indah dari keharmonisan
adalah kesamaan hal kecil yang tak terduga dan berjalan begitu saja. Seperti
segala sesuatu yang alami, ada kesenjangan yang dapat terlihat dengan jelas
dan gamblang namun ada jembatan lembut yang menyatukan keindahan dari sebuah
jalinan. Perbedaan kecil dapat menjadi penghias yang mengkukuhkan sebuah
hubungan, terkadang sesuatu yang menjadi pembeda itu adalah justru menjadi
penyatu
Download 10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya
DOWNLOAD