Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih
keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi,
memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa
sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat
pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada sehingga dapat mencapai tujuan
usahanya.
A. Pengertian Keberhasilan Usaha
Keberhasilan identik dengan pendapatan, termasuk dalam produksi massal.
Pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat
dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha.
Keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan
proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai
sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang
popular adalah menghasilkan laba.
Keberhasilan usaha juga dapat diartikan sebagai keberhasilan dari bisnis dalam
mencapai tujuannya, dalam hal ini keberhasilan tersebut didapat dari wirausaha
yang memiliki kecerdasan, kreativitas, mengikuti perkembangan teknologi dan
dapat menerapkan konsep wirausaha secara proaktif.
Keberhasilan usaha tersebut dapat terlihat dari keadaan usahanya yang lebih
baik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha dalam produksi massal,
yaitu:
- Kemampuan menyesuaikan diri; bertujuan agar pelaku usaha dapat lebih leluasa dalam bertindak dan nyaman dalam melakukan suatu usaha, sehingga tidak terganggu oleh lingkungannya.
- Produktivitas; bagaimana melakukan pekerjaan dalam waktu sesingkat mungkin dengan penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas yang ditentukan
- Kepuasan kerja; kondisi psikis menyenangkan yang dapat dirasakan oleh pekerja/pegawai di dalam suatu lingkungan pekerjaan atas perannya dalam organisasi dan kebutuhannya terpenuhi dengan baik.
- Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya; keberhasilan suatu usaha dapat diketahui dengan melihat kinerja suatu perusahaan yang diperoleh melalui perbandingan nilai yang dihasilkan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
B. Kriteria Keberhasilan
Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam
kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera
diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu.
Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
- Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
- Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
- Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
- Fokus pada pelaksanaan
- Mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Kelima karakteristik berpikir tersebut dapat berpengaruh terhahadap
keberhasilan sebuah usaha. Terdapat 8 indikator keberhasilan yang membuat
usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
1. Peluang pasar yang baik.
2. Keunggulan persaingan.
3. Kualitas barang/jasa.
4. Inovasi yang berproses.
5. Dasar budaya perusahaan.
6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
7. Manajemen yang berkualitas
8. Dukungan modal yang kuat.
Menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk
menentukan keberhasilan suatu usaha termasuk dalam produksi massal dapat
dilihat dari :
1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelanggan
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan sarana fisik dan
7. Pendapatan usaha
Selain indikator diatas, dalam pengukuran keberhasilan produksi massal juga
dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini :
1. Perhitungan produktivitas dalam perusahaan
Produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan
masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang optimal. Sehingga semakin tinggi perbandingannya maka
semakin tinggi produk yang dihasilkan. Cara mengukur produktivitas
tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu
perhitungan produktivitas yang umum digunakan adalah menghitung produksi
kotor pekerja selama satu jam kerja. Cara ini dapat menghitung seberapa
efisien penggunaan tenaga kerja untuk menghasilkan produk.
2. Dimensi Produktivitas
Keberhasilan produksi juga dapat dilihat dari dimensi produktivitas, sebagai
berikut :
- Dimensi sikap kerja; terdiri atas indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan dan sikap melaksanakan inisiatif kerja
- Dimensi tingkat keterampilan; terdiri dari indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program
- Dimensi hubungan antara lingkungan kerja; terdiri dari hubungan dengan pimpinan, hubungan antar bagian dan hubungan rekan kerja
- Dimensi manajemen produktivitas; terdiri dari koordinasi pekerjaan, komunikasi antarbagian dan tanggungjawab pekerjaan
- Dimensi efisiensi tenaga kerja; terdiri dari jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja
- Dimensi kewiraswastaan; terdiri dari kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri dan kemampuan melihat potensi organisasi
C. Faktor Keberhasilan Produksi Massal
Pengadaan produksi massal sangat bermanfaat dalam membuat suatu produk lebih
variatif dengan harga yang relatif murah. Produksi massal dapat menyesuaikan
kebutuhan dengan kapasitas produksi secara massal. Untuk mencapai
keberhasilan usahanya, seorang wirausaha akan melakukan upaya maksimal untuk
mengembangkan usahanya menjadi sukses.
Selain faktor dari diri pengusaha, terdapat beberapa faktor lain yang
mempengaruhi keberhasilan produksi, yaitu :
1. Faktor internal; terdiri dari kualitas SDM, penguasaan organisasi,
struktur organisasi, system manajemen, partisipasi, kultur dan budaya
bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar dan tingkat
entepreneurship.
2. Faktor eksternal yang dibagi menjadi faktor pemerintah dan faktor non
pemerintah; faktor pemerintah antara lain kebijakan ekonomi, birokrat,
politik dan tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah antara lain system
perekonomian, sosio kultur budaya masyarakat, system perburuhan dan kondisi
perburuhan, infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat dan lingkungan
global.
D. Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal
Menurut Suryana, terdapat 5 indikator keberhasilan tahapan produksi massal,
antara lain :
- Modal; untuk memproduksi barang dalam jumlah besar, maka dibutuhkan modal yang lumayan besar karena modal ini digunakan untuk membeli peralatan produksi, bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi. Ketika modal telah siap, maka produksi massal dapat segera dilaksanakan.
- Pendapatan; produksi massal dikatakan berhasil apabila dapat menghasilkan pendapatan sesuai harapan, sehingga sebelumnya dilakukan perhitungan potensi pendapatan yang akan diperoleh.
- Volume Penjualan; produksi massal dikatakan berhasil jika volume penjualan meningkat sehingga tidak terjadi penumpukan hasil produksi di gudang.
- Output Produksi; Output atau hasil produksi sesuai dnegan target yang diharapkan maka produksi massal dikatakan berhasil
- Tenaga kerja; keberhasilah produksi massal juga ditentukan dari tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja yang cakap dan kemampuan memahami bidang pekerjaan menjadi penentu keberhasilan produksi massal.
Contoh Soal
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan sebuah
bisnis adalah...
a. Penjualan produk
b. Permintaan produk
c. Jumlah modal
d. Jumlah beban
e. Jumlah pelangga
Jawaban:
A. penjualan produk
Penjelasan:
Karena penjualan produk kalau semakin lama semakin banyak maka indikator
tersebut dapat digunakan untuk mengukur perkembangan sebuah bisnis
Sumber :
Niatingakisah dan Yoga. 2020. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Teknik
Ketenagalistrikan (C3) Kelas XII. PT. Kuantum Buku Sejahtera : Malang.
Linda Marwati DKK. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan C3 (Bidang
Keahlian Teknologi Informasi). Mediatama : Surakarta.