Menurut bentuknya karya sastra terbagi atas prosa dan puisi, menurut zamannya puisi terbagi atas puisi lama dan puisi baru. Puisi lama sangat terikat dan tidak bebas, puisi lama merupakan peninggalan dari sastra melayu. Puisi ini juga dipengaruhi oleh sastra Arab dan India. Contoh-contoh puisi lama di antaranya adalah pantun. Pantun maupun cerita kuno tidak diketahui siapa pengubah dan pengarangnya sebab kepunyaan bersama.
Kumpulan Pantun SD SMP SMA
Pantun merupakan bentuk puisi dalam kesusastraan Melayu yang paling luas dikenal. Pada masa lalu pantun digunakan untuk melengkapi pembicaraan sehari-hari. Sekarang pun sebagian besar masyarakat Melayu di pedesaan masih menggunakannya. Pantun dipakai oleh para pemuka adat dan tokoh masyarakat dalam pidato, oleh para pedagang yang menjajakan dagangannya, oleh orang yang ditimpa kemalangan, dan oleh orang yang ingin menyatakan kebahagiaan.
Oleh karena itu, walaupun pantun masih sering dibacakan oleh orang-orang Melayu, khususnya di daerah-daerah pedesaan, dalam berbagai upacara adat, pidato resmi pemerintah, pementasan budaya, dan kegiatankegiatan keseharian lainnya, tetapi pembacaan pantun hanyalah sebagai prasyarat (pelengkap) acara bukan sebuah proses pewarisan nilai-nilai. Pantun secara fisik hadir dalam masyarakat, tetapi tidak demikian dengan nilai-nilainya.
Mangga diambil dengan galah,
Galah panjang milik tetangga,
Ini hari pertama sekolah,
Semoga betah dan bahagia.
Hujan deras di siang hari,
Pulang ke rumah memakai payung,
Pergi sekolah di pagi hari,
Untuk belajar ilmu hitung.
Cabe hijau jadikan acar,
Makan nasgor di hari Selasa,
Sekolah tempat aku belajar,
Mengenal ilmu tulis dan membaca.
Punya teman bernama Dede,
Orangnya sopan dan ramah,
Dari TK menuju SD,
Sekolah menjadi kian betah.
Peegi ke sungai memancing ikan,
Bersama paman naik perahu,
Masuk SD memang mengasyikkan,
Bertemu banyak teman baru.
Tanggal merah di hari selasa,
Pergi liburan ke pantai,
Belajar menulis dan membaca,
Di sekolah dasar yang dicintai.
Sungguh pedas rasanya cabe,
Yang manis bernama coklat,
Begitu indah masa-masa SD,
Bertemu banyak teman dan sahabat.
Durian mentah busuk sebelah,
Dibelah dengan sebuah pahat,
Jalan kaki menuju sekolah,
Untuk menuntut ilmu bermanfaat.
Buah mangga memiliki getah,
Iris lalu kukitnya dibuang,
Pertama kalinya masuk sekolah,
Semoga selalu berhati senang.
Awan cerah warnanya biru,
Ketika mendung menjadi kelabu,
Aku berangkat menuntut ilmu,
Cium tangan ayah dan ibu.
Makan nasi dengan pete,
Saking enaknya jadi nambah,
Hari pertama masuk SMP,
Semoga ilmu terus bertambah.
Bisa ular sangat beracun,
Dipatoknya kamu janganlah sampai,
Kulalui Sekolah Dasar selama 6 tahun,
Semoga di SMP ini bertambah pandai.
Rambut Hendi banyak ketombe,
Panjang terurai dan diikat,
Sekarang aku sudah SMP,
Semoga ilmu dan pergaulan meningkat.
Harum mewangi si bunga melati,
Semerbak mekar di taman bunga,
Belajarlah terus hingga nanti,
Ikuti semua alur dan prosesnya.
Sebelum bekerja dahulukan sarapan,
Agar badan jadi berenergi,
Lanjut sekolah memang menyenangkan,
Namun iringi pula dengan kebaikan diri.
Pergi ke pantai di waktu sore,
Wanita menari memakai konde,
Selamat datang di masa SMP,
Sekolah pertama setelah SD.
Pergi berlayar si anak nelayan,
Air laut rasanya asin,
Ke sekolah banyak teman,
Selain belajar kita bermain.
Daerah kumuh banyak kuman,
Karena jarang dibersihin,
Ubahlah nasib dengan pendidikan,
Sekolah dan belajar selalu rajin.
Potong kain menakai gunting,
Untuk mendesain sehelai pakaian,
Pendidikan sangat penting,
Jangan pernah diabaikan.
Sungguh indah bulan purnama,
Terlihat besar dan amat terang.
Jenjang pendidikan yang kedua,
Itulah yang akan segera datang.
Sungguh indah langit senja,
Apalagi duduk bersama pacar,
Hari ini memasuki SMA,
Jenjang terakhir dalam wajib belajar.
Pagi hari berangkat sekolah,
Untuk menuntut ilmu pengetahuan,
SMA menjadi masa terindah,
Banyak teman, ilmu dan kenangan.
Pergi bekerja di pagi hari,
Ambil mesin untuk membabat,
Semua akan rindu Sekolah ini,
Ketika nanti kita sudah tamat.
Upacara bendera di hari Senin,
Itu rutinitas kita semua,
Persahabatan indah yang terjalin,
Adalah ketika masa-masa SMA.
Ada mawar dan melati,
Harumnya meeangi sepanjang hari,
Hari ini menjadi bukti,
Aku masuk SMA dengan senang hati.
Siapkan pena dan juga buku,
Untuk kita pergi belajar,
Setiap hari rajin membaca buku,
pasti kau kan jadi anak pintar.
Jalan-jalan ke Pekanbaru,
Jangan lupa membeli duku,
patuhilah nasihat bapak ibu guru,
agar tercapai cita-citamu.
Sungguh deras air hujan,
Air meluap masuk ke kamar,
Mari kita ke perpustakaan,
Membaca buku agar pintar.
Pagi hari langsung sarapan,
Minum teh dan makan roti kelapa,
Dari semua mata pelajaran,
Hanya olahraga yang aku suka.
Kota suci bernama Mekkah,
Letaknya di Saudi Arabia,
Matematika memang susah,
Maka belajarlah agar kau bisa.
Masuk sekolah di hari Senin,
Tidak sabar bertemu pacar,
Boleh saja kita bermain,
Tapi jangan lupa belajar.
Demikianlah Artikel Singkat Tentang Kumpulan Pantun SD, Kumpulan Pantun SMP dan Kumpulan Pantun SMA. Semoga Bermanfaat