Strategi
1. Fokus kepada pelatihan SDM
- Meningkatkan kapasitas guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum prototipe
- Mempercepat peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan secara masif agar siap menerapkan kurikulum prototipe
2. Mengembangkan komunitas belajar
- Komunitas belajar dapat terdiri dari guru, KS, PS dari Sekolah Penggerak atau Guru Penggerak
- Komunitas belajar ini memfasilitasi berbagi praktik baik penerapan kurikulum prototipe
3. Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (learning journey)
Dukungan GTK Untuk Penerapan Kurikulum Prototipe
Sekolah Penggerak SMK - PK
1. Melakukan pelatihan asinkron kurikulum prototipe
2. Melakukan pelatihan sinkron kurikulum prototipe
3. Melakukan pendampingan penerapan kurikulum prototipe
Non Sekolah Penggerak Non SMK - PK
1. Microlearning
Melakukan pelatihan asinkron kurikulum prototipe. Berupa modul-modul belajar mandiri yang tersedia secara daring yang dapat diakses oleh semua sekolah untuk memudahkan adopsi kurikulum Merdeka.
2. Berbagai bentuk Sumber belajar
Bisa dalam bentuk ebook, video, podcast dll., yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk)
3. Narasumber kurikulum prototipe
Misalnya, pengimbasan dari Sekolah Penggerak-KS dan guru2 dari sekolah-sekolah dalam PSP melakukan sharing kepada sekolah dan guru-guru sekolah non PSP. Bentuk pengimbasan bisa dilakukan secara webinar, secara luring dengan kemitraan dengan pemerintah daerah, atau bentuk kemitraan lainnya.
4. Pengembangan Komunitas Belajar
- Lulusan Guru Penggerak membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi kurikulum baru baik di dalam sekolahnya maupun di komunitasnya
- Mengembangkan komunitas belajar melalui pelibatan Pengawas Sekolah
Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (1)
Pilihan 1: Pelatihan di tahun pertama, penerapan di tahun kedua
Pilihan 2: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sederhana/dasar
Pilihan 3: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sedang
Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (2)
Penerapan kurikulum prototipe dilakukan melalui tahapan berdasarkan kapasitas dan penetapan target oleh satuan pendidikan
Tahap 1 Kompleksitas Sederhana
Mengikuti contoh yang telah disediakan/dilatihkan
Tahap 2 Kompleksitas Dasar
Melakukan modifikasi mengacu contoh yang disediakan/dilatihkan
Tahap 3 Kompleksitas Sedang
Melakukan pengembangan sesuai konteks satuan pendidikan dengan pelibatan warga sekolah dan masyarakat secara terbatas
Tahap 4 Kompleksitas
Melakukan pengembangan sesuai konteks satuan pendidikan dengan pelibatan warga sekolah secara luas
MPLIKASI JAM MENGAJAR GURU DAN LINEARITAS MATA PELAJARAN
- Prinsip utama: Guru yang telah menerima tunjangan profesi akan tetap menerima tunjangan jika ada implikasi pengurangan jam mengajar sebagai implikasi penerapan kurikulum prototipe
- Peraturan terkait poin 1, telah disiapkan dalam bentuk Kemendikbud dan berlaku untuk sekolah yang mengikuti PSP.
- Selanjutnya untuk sekolah yang akan menerapkan kurikulum prototipe secara mandiri akan dibuatkan regulasi, sehingga hak-hak yang telah diterima guru sebelumnya tidak berkurang (sesuai dengan prinsip pada poin 1).