CP Matematika SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)
Pada akhir fase A, peserta didik dapat memahami dan melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan sampai dengan 1.000
(atau maksimum tiga angka), mengenal garis bilangan dan menentukan posisi
bilangan cacah tersebut pada garis bilangan, serta memahami pecahan satuan
sederhana.
Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana dan menemukan pola
gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan. peserta didik dapat mengukur
panjang menggunakan satuan tidak baku serta mengenal dan membandingkan satuan
baku untuk panjang, berat, volume, dan waktu.
Peserta didik dapat mengenal dan membedakan berbagai bentuk bangun datar dan
bangun ruang sederhana. Peserta didik juga dapat menyajikan data banyaknya
benda dalam bentuk gambar dan diagram batang.
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD)
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman dan melakukan
operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam
angka), serta memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat
operasi dalam menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK,
dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada
garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan.
Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan
antara operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku,
menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan
dengan keliling bangun datar.
Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar
dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan
menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk
tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD)
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) bilangan
bulat, bilangan pecahan, persen, dan bilangan desimal, serta hubungannya,
menentukan posisinya pada garis bilangan, serta menghitung pangkat dua, akar
pangkat dua, pangkat tiga, dan akar pangkat tiga suatu bilangan cacah dan
desimal.
Peserta didik dapat menyelesaikan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
sederhana menggunakan berbagai bentuk representasi visual Simbol dan kalimat
matematika (aljabar) serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola
obyek atau bilangan.
Peserta didik dapat menghitung luas berbagai bentuk bangun datar dan
gabungannya, menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang (kubus dan
balok) dan gabungannya serta enjelaskan perbandingan dua besaran yang berbeda
terkait dengan kecepatan dan debit.
Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang (limas, kerucut,
bola), serta menemukan dan membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus
dan balok).
Peserta didik juga dapat membaca, menyajikan, dan menganalisis data banyaknya
benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk bentuk gambar, piktogram, diagram
batang, diagram lingkaran, tabel frekuensi, diagram garis, serta pengolahan
data (Mean dan sebaran data).
4. Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP)
Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual
peserta didik dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan matematika
yang dpelajari pada fase ini. Mereka
mampu mengoperasikan secara efisien pecahan desimal dan bilangan berpangkat
serta akar pangkatnya, bilangan sangat besar dan bilangan sangat kecil;
melakukan pemfaktoran bilangan prima, menggunakan faktor skala, proporsi dan
laju perubahan, menggunakan pengertian himpunan dan melakukan operasi binier
pada himpunan.
Peserta didik dapat menyajikan dan menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linier satu variabel dan sistem persamaan linier dengan dua
variabel dengan berbagai cara, mengerjakan operasi aritmatika pada pecahan
aljabar, menyajikan dan menyelesaikan persamaan kuadrat dengan berbagai
cara. Peserta didik dapat menerapkan faktor skala terhadap perubahan
keliling, luas, dan volume pada prisma, silinder, limas, kerucut, dan bola.
Peserta didik dapat membuktikan dan menggunakan teorema yang terkait dengan
garis transversal, segitiga dan segiempat kongruen, serta segitiga dan
segiempat sebangun, serta teorema Phytagoras. Peserta didik dapat melakukan
transformasi geometri tunggal di bidang koordinat Kartesian.
Peserta didik juga dapat membuat dan menginterpretasi histogram dan grafik
lingkaran, menggunakan pengertian mean, median, modus, jangkauan, dan
kuartil; menyajikan data dalam bentuk boxplots untuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan. Mereka mampu memperkirakan kemunculan suatu kejadian pada
percobaan sederhana dengan menggunakan konsep peluang.
Peserta didik mampu memperkirakan kemunculan dua kejadian pada percobaan
sederhana dengan menggunakan konsep peluang, mengorganisasikan dan
menyajikan data dalam bentuk scatterplots untuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan.
5. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA)
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan
deret (aritmetika dan geometri). Peserta didik dapat menginterpretasi
ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel,
sistem pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi
eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat melakukan
operasi Vektor. Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri dan
memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
Peserta juga didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan
menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai
tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).
6. Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA)
Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi
fungsi dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata
berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial). peserta
didik menerapkan teorema tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan
luas juring lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai
laporan berbasis statistik.
7. Fase F+ (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA Pilihan)
Pada akhir fase F+, peserta didik dapat menyatakan bilangan kompleks dan
operasinya pada bidang koordinat kompleks, menyatakan data dalam bentuk
matriks dan melakukan operasi terhadap matriks dalam menerapkannya dalam
transformasi geometri dan penyelesaian sistem persamaan. Peserta didik
melakukan operasi aritmatika pada polinomial. Peserta didik dapat menyatakan
sifat-sifat geometri dengan persamaan (titik, garis, lingkaran, elips,
parabola, dsb.). Peserta didik dapat dapat memodelkan fenomena dengan fungsi
trigonometri dan fungsi logaritma. Mereka dapat menggunakan sistem koordinat
untuk menyatakan bentuk geometris dalam bentuk aljabar. Peserta didik dapat
mengevaluasi hasil keputusan dengan menggunakan distribusi probabilitik
dengan menghitung nilai yang diharapkan.
Peserta didik juga dapat menerapkan konsep dasar kalkulus di dalam konteks
pemecahan masalah aplikasi dalam berbagai bidang.
SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB
KLIK UNTUK DOWNLOAD