Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan
bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan
lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang
terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.
Pernahkah kamu mendengar atau membaca informasi mengenai fenomena atau
peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau peristiwa tersebut,
seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung, dan yang lainnya.
Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang terkait
dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang
berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga,
atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi gempabumi.
Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya tentang
pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak atau tentang
investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang
peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis teks eksplanasi.
Beberapa Contoh Teks Eksplanasi
Contoh 1
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan
lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa
alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan
juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Berdasarkan penyebab terjadinya,
gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa
vulkanik. Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau
lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan
bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar
daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya
salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan
bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi
terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan
gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi
jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
Contoh 2
Kemacetan telah menjadi hal yang biasa di Jakarta. Kemacetan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, diantara lain. Pertama, jumlah kendaraan yang
ada tidak seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, kurangnya rasa disiplin untuk
semua pengguna jalan raya.
Contoh 3
Penanganan sampah plastik yang dapat kita lakukan adalah dengan memanfaatkan
sampah plastik bekas menjadi sebuah pembuatan kerajinan tangan, atau
penanganan lainnya dengan membakarnya. Karena sampah plastik tidak bisa
terurai jika ditimbun kedalam tanah. Oleh sebab itu, kita harus menyadari
bahwa sampah plastik itu sangat berbahaya pada lingkungan sekitar.
Contoh 4
Membuang sampah seenaknya kedalam sungai sepertinya sudah menjadi kebiasaan
atau bahkan tradisi turun temurun bagi warga Jakarta. Padahal kebiasaan buruk
tersebut sangat besar dampaknya pada lingkungan, terutama bagi sungai yang
mengalir diarea jakarta. Karena hal ini dapat menimbulkan aliran sungai
tersumbat oleh sampah dan akhirnya akan menimbulkan banjir. Sehingga banjir
terjadi disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai.
Contoh 5
Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai.
Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun,
oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa
gerhana bulan. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang
ekliptika sebesar 5°. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit
bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua
titik yang juga dikenal dengan istilah node.
Contoh 6
Sampah merupakan salah satu fenomena yang sering kali kita temui di lingkungan
masyarakat. Sampah mulanya terlihat biasa berserakan di sekitar kita, namun
sampah tersebut memberikan dampak yang besar. Seperti sarang penyakit, banjir,
dan tanah longsor. Sampah yang dibiarkan menumpuk akan mendatangkan bau yang
tidak sedap sehingga akan mencemari udara yang nantinya akan mendatangkan
penyakit seperti muntaber, dan DBD.
Contoh 7
Terdapat empat siklus yang membentuk pelangi ini, antara lain: Pembiasan sinar
matahari. Pelangi terbentuk karena terdapat pembiasan sinar cahaya matahari
yang dibelokkan ketika sedang menuju satu medium ke medium lainnya oleh
tetesan air yang terdapat pada atmosfer. Sinar matahari melewati tetesan air.
Ketika cahaya matahari melalui tetesan air, cahaya matahari tersebut akan
dibelokkan yang membuat warna-warna tadi berpisah dengan sendirinya.
Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang
tidak sama yang mana membuat warna pelangi menjadi semakin indah. Terbentuklah
warna pelangi. Warna yang dibelokkan pertama kali adalah warna ungu, sedangkan
untuk warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah. Warna pelangi
terlihat utuh disebabkan oleh geometri optik dalam penguraian warna.
Contoh 8
Banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah
mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Kawasan hulu hingga hilir
perlu direhabilitasi pemerintah untuk mengatasi bencana hidrologi ini.
Pertumbuhan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai telah melemahkan
daya dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu
hingga hilir DAS mendorong konversi hutan menjadi areal perkebunan dan
pemukimam. Berkurangnya areal vegetasi akan mengurangi daya serap air.
Perubahan lahan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa erosi dan
longsor. Data Kementerian Pertanian dan Kementerian pekerjaan Umum menunjukkan
bahwa dari 458 DAS di Indonesia 282 dalam kondisi kritis, 176 DAS juga
berpotensi kritis. Kekritisan kawasan dilihat dari cakupan vegetasi dan
tingkat erosi.