Melalui video conference pendidik dan peserta pendidik dapat melakukan tatap muka virtual. Pendidik dan peserta pendidik dapat berkomunikasi secara langsung meskipun berbeda lokasi. Dengan begitu pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan peserta pendidik juga dapat lebih mudah dalam memahami materi. Diskusi dan tanya jawab bisa dilakukan secara langsung seperti perkuliahan tatap muka di kelas (Yulianto, Cahyani, & Silvianita, 2020).
E-learning Menggunakan Komunikasi Hybrid
Pendidik dan peserta pendidik hadir pada kelas virtual sesuai dengan jadwal tatap muka offline. Sayangnya pendekatan e-learning menggunakan tipe komunikasi synchronous ini bukan tanpa masalah. Keluhan yang muncul dari peserta didik diantaranya terkait tingginya konsumsi data aplikasi-aplikasi sejenis zoom meeting dan google meet.
Selain itu apabila jaringan internet tidak stabil maka akan menggangu proses belajar, karena tampilan video dan suara menjadi terputus-putus sehingga peserta didik tidak bisa memahami apa yang disampaikan oleh pendidik.
Berdasarkan analisis tersebut maka agar pembelajaran daring lebih efektif maka e-learning atau PJJ daring sebaiknya mengkombinasikan dua pendekatan komunikasi yang ada yaitu komunikasi synchronous dan asynchronous yang biasa disebut dengan istilah hybrid.
Tahapan pembelajaran dalam elearning menggunakan komunikasi hybrid dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tahapan pra pembelajaran
a) Pendidik membuat grup WA dan mengundang seluruh peserta didik ke grup WA
b) Pendidik menyiapkan rencana pembelajaran dalam satu semester
c) Pendidik mengunggah materi (bahan bacaan atau powerpoint) ke Google Classroom
d) Pendidik membuat rekaman video materi pembelajaran yang diunggah ke youtube
e) Pendidik menyiapkan latihan soal menggunakan aplikasi Quizziz atau Google Form
2) Tahapan pelaksanaan pembelajaran
a) Pendidik menyampaikan prosedur pembelajaran melalui grup WA (Asynchronous)
b) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengunduh dan mempelajari materi yang ada di google form atau youtube (Asynchronous)
c) Pendidik dan peserta didik melakukan komunikasi synchronous dalam bentuk pertemuan virtual melalui grup WA (live chat) sesuai dengan jadwal kegiatan tatap muka, dengan kegiatan antara lain:
- Pendidik mendeskripsikan materi pembelajaran menggunakan pesan teks atau pesan suara
- Diskusi interaktif materi pembelajaran melalui pesan teks
- Pendidik membagikan tautan presensi google form yang harus diisi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
- Diakhir pertemuan, pendidik membagikan link latihan soal menggunakan quizziz atau fitur kuis pada google classroom
d) Dalam satu semester melakukan tatap muka virtual sebanyak 3-4 kali menggunakan Zoom Meeting, Google Meet atau Microsoft Team. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan live chat WA (Synchronous)
e) Peserta didik mengerjakan latihan soal pada quizziz atau google classroom
f) Peserta didik mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya