Sebelum menerapkan model-model pembelajaran inovatif, seorang pendidik seharusnya telah memahami karakteristik dan tujuan penerapan setiap model pembelajaran yang ingin dicapai oleh peserta didik.
Setiap model pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda seiring dengan tujuan dan karakter yang ingin dibentuk pada peserta didik. Dengan memahami tujuan dari setiap model pembelajaran yang akan diterapkan, seorang pendidik akan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didiknya.
Berikut adalah tujuan dan penerapan model-model pembelajaran inovatif:
Model-model Pembelajaran Inovatif
1. Model Discovery-Inquiry
Model Discovery-Inquiry merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT), berpikir ilmiah, mandiri dan tidak hanya mengembangkan keterampilan bernalarnya/kognitif dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Model Flipped Classroom
Model Flipped Classroom adalah pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran, tetapi pada model pembelajaran ini materi diberikan sebelum proses pembelajaran sehingga ketika proses kegiatan pembelajaran, peserta didik fokus untuk mendiskusikan materi atau masalah yang belum dipahami terkait materi yang telah dipelajari peserta didik dan atau mengerjakan tugas.
Model pembelajaran dapat diterapkan ketika pendidik ingin meminimalkan jumlah instruksi langsung oleh guru kepada siswanya dalam mengajarkan materi dan memaksimalkan waktu untuk berinteraksi satu sama lain dalam membahas permasalahan terkait materi yang belum dupahami sehingga siswa memiliki waktu yang lebih banyak dalam memahami materi secara mandiri.
3. Model Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah model pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik melalui konsep yang dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
Model pembelajaran ini cocok diterapkan ketika pendidik menginginkan peserta didik terlatih untuk mampu mencari solusi dan berkolaborasi untuk mengerjakan sebuah proyek untuk mengatasi suatu permasalahan konkret yang mereka hadapi.
4. Model Blended Learning
Model Blended Learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Model pembelajaran ini dapat menjadi pilihan apabila pendidik ingin menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan melatih peserta didik menjadi mandiri dalam mengakses sumber belajar dan meningkatkan keterampilan teknologinya.
5. Model Berbasis Game
Model Berbasis Game adalah pembelajaran yang menggunakan permaianan atau game digital untuk tujuan pembelajaran. Model ini diterapkan oleh pendidik ketika ingin membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama dalam pembelajaran yang menyenangkan.
6. Model Self Organized Learning Environments/SOLE
Model Self Organized Learning Environments/SOLE adalah pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimiliki oleh peserta didik. Model pembelajaran ini digunakan oleh guru dalam melatih peserta didik untuk berpikir kreatif, mampu memacahkan masalah, dan mampu berkomunikasi.