Penjelasas historis, konseptual dan dimensional akan mendudukan literasi digital dengan jelas. Keterampilan tersebut dapat meningkatkan kemampuan seseorang berhadapan dengan media digital baik dalam mengakses, memahami konten, menyebarluaskan, dan membuat serta memperbarui media digital untuk pengambilan keputusan dalam hidupnya.
Jika seseorang memiliki ketrampilan ini maka ia dapat memanfaatkan media digital untuk aktivitas produktif, kesenangan dan pengembangan diri bukan untuk tindakan konsumtif bahkan destruktif.
Maka dari itu pembelajaran literasi digital diperlukan dalam masyarakat.
Ada dua jalur yang dapat digunakan yaitu pendidikan sekolah (formal) dan masyarakat (informal dan non formal). Di sekolah, literasi digital dapat dimasukan ke dalam beberapa mata pelajaran seperti bahasa, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), kesehatan dan komputer.
Di dalam mata pelajaran bahasa misalnya, ada beberapa ketrampilan yang harus dikuasai siswa seperti membaca, menyimak, dan menulis.
Jika dihubungkan dengan literasi digital maka ketrampilan membaca, menyimak dan menulis dilakukan dengan media digital seperti melalui komputer, internet (blog, media sosial, web), dan telepon pintar. Siswa dapat diajak untuk membedakan berita bohong dan berita benar yang tersebar di internet. Selain itu diberitahu alamat-alamat situs yang bermanfaat untuk pembelajaran dan cara penggunaannya. Pembelajaran mengenai berbagai aplikasi pembelajaran juga dapat disampaikan.
Hal penting lain, pembelajaran dengan menggunakan media digital juga melibatkan pembelajaran mengenai nilai-nilai universal yang harus ditaati setiap penguna seperti kebebasan berekspresi, privasi, keberagaman budaya, hak intelektual dsb. Maka siswa akan memahami bahwa media digital seperti sekeping mata uang: kebebasan informasi di satu sisi dan pelanggaran privasi di sisi lain. Kedua sisi itu harus dipahami dan digunakan dalam jangkauan tertentu sehingga tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain.
Selain melalui pendidikan formal, pembelajaran literasi digital juga dapat dikerjakan dalam pendidikan masyarakat melalui kelompok pengajian, PKK, Karang Taruna, komunitas hobi dan sebagainya.
Literasi Media Digital merupakan alat penting untuk mengatasi berbagai persoalan sosial seperti pornografi dan pornoaksi, penggunaan alkohol, rokok dan obat terlarang, kegemukan dan kelainan makan, penganiayaan dan kekerasan, identitas gender dan seksualitas, rasialisme, diskriminasi, penindasan dan ketrampilan hidup.
Literasi digital membuat masyarakat dapat mengakses, memilah dan memahami berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup seperti kesehatan dan pengasuhan anak, keluarga.
Selain itu mereka dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berpolitik dengan menyampaikan aspirasinya di kanal-kanal tertentu. Melalui media digital, masyarakat dapat menyuarakan perspektif dan opininya demi keadilan tanpa merugikan pihak lain. Tujuan ekonomi juga dapat dicapai melalui literasi digital melalui pemahaman mengenai transaksi online.
Jadi, literasi digital membuat seseorang dapat mengawasandi lingkungannya dengan baik. Sehingga ia dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial dengan lebih baik. Maka dari itu, literasi digital perlu dikembangkan di sekolah dan masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat.