Sebelum kita memahami konsep Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 lebih jauh, mari kita mencoba memahami latar belakang Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 terlebih dahulu.
Latar Belakang Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022
Pandemi COVID-19 telah mengubah praktik pembelajaran, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Kondisi tersebut telah membuat sejumlah peserta didik mengalami kehilangan kesempatan belajar (learning loss). Kehilangan kesempatan belajar (learning loss) tidak hanya dirasakan oleh peserta didik, tetapi juga dirasakan oleh satuan sekolah dan orang tua.
Sebagai guru, apa yang Anda alami dan rasakan? Berikut ini Bapak/Ibu guru akan diajak untuk bersama-sama menyaksikan video yang memberikan gambaran mengenai pembelajaran pada masa pandemi COVID-19. Apakah Anda merasakan keprihatinan yang sama?
Mari kita saksikan video di bersama-sama.
Bagaimana pendapat Ibu/Bapak tentang dampak pandemi COVID-19 yang sangat terasa dalam pendidikan kita?
Pengalam-pengalaman yang Anda saksikan hanyalah sepenggal pengalaman yang kita lihat. Tentu masih banyak tantangan-tantangan lain yang dihadapi di lapangan. Untuk itu, pada Tahun Ajaran 2021-2022, sejumlah satuan pendidikan, di setiap daerah yang telah dinyatakan sebagai zona “aman” COVID-19, direkomendasikan untuk mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas untuk mengatasi potensi learning loss yang terus berkembang.
Meski demikian, bukan berarti keadaan akan kembali normal seperti sebelum pandemi. Akan terdapat sejumlah penyesuaian terkait tantangan dan kompleksitas yang dihadapi guru dan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022. Hal ini terutama terkait protokol kesehatan secara langsung dan dampaknya terhadap proses pembelajaran. Karena itu penting adanya pembekalan bagi guru dan kepala satuan pendidikan agar lebih siap dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran di Tahun Ajaran 2021/2022 pada masa pandemi COVID-19.