Tujuan Berbicara - Tujuan berbicara adalah untuk memberitahukan, melaporkan, menghibur, membujuk, dan meyakinkan seseorang. Sedangkan Keraf dalam Slamet dan Amir (1996:46-47) mengemukakan tujuan berbicara diantaranya adalah untuk meyakinkan pendengar, menghendaki tindakan atau reaksi fisik pendengar, memberitahukan, dan menyenangkan para pendengar. Pendapat ini tidak hanya menekankan bahwa tujuan berbicara hanya untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur, namun juga menghendaki reaksi fisik atau tindakan dari si pendengar atau penyimak.
Menurut Taringan dkk (1997:37) tujuan pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu:
- Menghibur
- Menginformasikan
- Menstimulasi
- Meyakinkan dan
- Menggerakkan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara yang utama ialah untuk berkomunikasi. Sedangkan tujuan berbicara secara umum ialah untuk memberitahukan atau melaporkan informasi kepada penerima informasi, meyakinkan atau mempengaruhi penerima informasi, untuk menghibur, serta menghendaki reaksi dari pendengar atau penerima informasi.
Menurut Chaer (2009:167) pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Anak yang baru lahir sepenuhnya belum mempunyai bahasa, tetapi pada saat anak berusia 4 atau 5 tahun, anak-anak telah memperoleh beribu-ribu kosakata, sistem fonologi, dan gramatika yang kompleks. Seperti yang terdapat di
Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 bahwa anak usia 4 sampai 5 tahun telah mempunyai keterampilan dalam lingkup perkembangan menerima bahasa, mengungkapkan, serta keaksaraan. Dalam menirima bahasa, anak usia ini telah mampu menyimak perkataan orang lain, mengerti dua perintah, memahami cerita, serta mengenal perbendaharaan kata sifat.
Sedangkan dalam hal mengungkapkan bahasa yakni berhubungan dengan keterampilan berbicara, dimana anak usia ini telah mampu mengulang kalimat sederhana, mengungkapkan perasaan, menyebutkan kata-kata yang dikenal, mengutarakan pendapat, menyatakan alasan serta menceritakan kembali sesuatu yang ia ketahui atau yang ia dengar. Terakhir adalah dalam lingkup perkembangan keaksaraan, anak usia 4 sampai 5 tahun ini telah mampu mengenal simbol-simbol, mengenal berbagai suara, membuat coretan serta menirukan huruf.