Proses Pemerolehan Bahasa Pertama - Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa (language learning). Pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua.
Menurut Chomsky dalam Chaer (2009:167) ada dua proses yang terjadi ketika seorang kanak-kanak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses tersebut merupakan dua proses yang berlainan. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara tidak disadari. Proses kompetensi ini menjadi syarat untuk terjadinya proses performansi yang terdiri dari dua proses, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses menghasilakan
kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan atau kepandaian mengamati atau kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar. Sedangkan penerbitan kalimat melibatkan kemampuan mengeluarkan atau menerbitkan kalimat-kalimat sendiri. Kedua jenis proses kompetensi ini apabila telah dikuasai oleh anak, maka akan menjadi kemampuan linguistik anak. Jadi, kemampuan lingiustik terdiri dari kemampuan memahami dan kemampuan melahirkan atau menerbitkan kalimat-kalimat baru yang dalam linguistik transformasi disebut perlakuan, atau pelaksanaan tata bahasa, atau performansi.
Chomsky dalam Chaer (2009:77) membedakan antara kompetensi (kecakapan linguistik) dan performansi (pelaksana atau perlakuan linguistik). Kompetensi adalah pengetahuan penutur-pendengar mengenai bahasanya, sedangkan performansi adalah pelaksanaan berbahasa dalam bentuk menerbitkan kalimat-kalimat dalam keadaan nyata.
Chomsky dalam Mar‟at (2005:18) juga menyatakan bahwa kompetensi merupakan kapasitas kreatif dari pemakai bahasa. Sedangkan performansi merupakan penggunaan bahasa secara aktual yang meliputi mendengarkan, berbicara, berpikir dan menulis. Chomsky beranggapan bahwa pemakai bahasa mengerti struktur dari bahasanya yang membuat dia dapat mengekspresikan kalimat-kalimat baru yang tidak terhitung jumlahnya dan membuat dia mengerti kalimat-kalimat tersebut. Sehingga kompetensi diartikannya juga sebagai pengetahuan intuitif yang dimiliki oleh setiap individu mengenai bahasa ibunya (native language).
Intuisi linguistik ini tidak begitu saja ada melainkan dikembangkan pada anak sejalan dengan pertumbuhannya, sedangkan performansi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh kompetensi, selain itu juga oleh faktor-faktor lainnya seperti motivasi untuk berbicara, ingatan dan faktor-faktor psikologi lainnya ikut terlihat.
Menurut Akhadiah, dkk. (1998:1.28) selama proses pemerolehan bahasa pertama berlangsung, anak menggunakan berbagai strategi sebagai berikut: (1) strategi meniru. Strategi ini mengajarkan anak untuk memegang pedoman “tirulah apa yang dikatakan orang lain”; (2) strategi produktivitas yang berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan bahasa. Dalam strategi ini anak diberi pedoman “buatlah sebanyak mungkin dengan bekal yang telah Anda miliki atau Anda peroleh” (dengan satu kata anak dapat bercerita atau mengatakan sebanyak mungkin hal); (3) strategi yang berkaitan dengan hubungan umpan balik antara produksi ujaran dan responsi. Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan dengan pedoman “hasilkanlah ujaran dan lihatlah bagaimana orang lain memberi responsi”; (4) strategi prinsip operasi. Dalam strategi yang terakhir ini anak dikenalkan dengan pedoman “gunakan beberapa prinsip operasi umum untuk memikirkan serta menetapkan bahasa”.
Berkaitan dengan hal ini, Dardjowidjojo menyebutkan bahwa pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di manapun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan. Di samping itu, dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini (http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.com)
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama pada anak terjadi melalui dua proses yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Proses kompetensi merupakan proses yang berkaitan dengan proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik). Sedangkan performansi merupakan proses pemahaman dan penerbitan kalimat-kalimat.