Ruang Lingkup Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kegiatan merancang, meluncurkan dan menjalankan bisnis baru. Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki usaha sendiri dalam bidang barang atau jasa. Orang-orang yang berkecimpung di bidang Kewirausahaan disebut dengan wirausaha.
Seoarang wirausaha merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengembangkan suatu usaha. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan untuk meminimalkan risiko untuk meraih keuntungan. Salah satu contoh wirausaha, yaitu membuat produk-produk untuk kebutuhan bangunan seperti bata, batako, pilar bangunan, dan lain sebagainya.
Motivator Berwirausaha
Motivasi dapat diartikan sebagai semangat sesuatu yang benar-benar diinginkan sehingga mampu bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki dalam menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal. Faktor yang mempengaruhi semangat kerja seorang wirausaha, sebagai berikut.
Minat : Jika seseorang menyukai bidang yang sedang dikerjakannya, segala kegiatan akan dijalani secara optimal
Peluang : Tanpa adanya peluang, kesempatan berusaha tidak akan maksimal. Oleh sebab itu, dengan terbukanya sebuah peluang dapat meningkatkan semangat seseorang wirausaha untuk meningkatkan kinerjanya
Relasi : Adanya konsumen dan pemasok sebagai relasi bisnisnya.
Modal : Keberadaan modal akan meningkatkan semangat kerja seorang wirausaha walaupun modal bukan penentu utama dalam prinsip berwirausaha.
Baca Juga : RPP 1 Lembar Kurikulum 2013 Tahun 2020
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
Gagal dalam melakukan suatu hal identik dengan bagian proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Tidak ada pengusaha yang selalu sukses terus dan tidak ada pengusaha yang selalu gagal terus. Kesuksesan dan kegagalan akan selalu dialami setiap bentuk wirausaha, baik karena Force Major (sesuatu yang tidak bisa dihindari) maupun karena hal-hal yang lain.
a. Faktor-faktor penyebab keberhasilan
Faktor-faktor penyebab keberhasilan seorang wirausaha di antaranya kerja keras, memiliki relasi luas, ambisi untuk maju, memiliki kemampuan memimpin dan mengambil keputusan, serta jujur dan disiplin.
b. Faktor-faktor penyebab kegagalan
Faktor-faktor penyebab kegagalan seorang wirausaha di antaranya kurang ulet dan cepat putus asa, kurang tekun dan kurang teliti, tidak jujur dan kurang cekatan, kurang inisiatif dan kurang kreatif, kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen, serta adanya pelayanan yang kurang baik.
Wawasan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang berkenan dengan kata swasta.
Presepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entreupreneur. Perbedaanya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) dmakin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnis. Walaupun demikian, mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan oleh sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) makan Pendidikan wiraswasta yang lebih tepat.
Sebaiknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ), yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha.
Kedua aspek itu sama pentingnya makan pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua spek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial dan professional.