Masbabal.Com
- Agribisnis merupakan suatu sistem pengelolaan ekonomi dalam ruang lingkup
pertanian. Memahami tata kelola agribisnis di Indonesia berarti mengetahui
secara pasti permasalahan dan solusi yang ada di wilayah agraris. Perkembangan
sistem agribisnis menuntut pelaku usaha untuk mampu menciptakan tata kelola
pertanian yang lebih baik. Artikel ini aka mengajak Anda untuk mengenal cara
membangun sistem agribisnis terpadu untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Keterkaitan agribisnis terhadap ilmu budi daya pertanian merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan. Agribisnis di dalam ilmu pertanian dikenal sebagai
bidang ilmu yang mempelajari tata kelola usaha yang dimulai dari sektor hulu
hingga hilir. Sektor hulu merupakan suatu basis perancangan produk yang
berfokus pada usaha tani, sistem, dan manajemen budi daya. Sektor hilir
merupakan suatu basis pengelolaan produk yang berfokus pada manajemen produksi
dan efisiensi pengedaran produksi pertanian.
Membangun Sistem Agribisnis Terpadu untuk Kemajuan Pertanian Indonesia
Sejak dulu hingga saat ini, pertanian masih dianggap sebagai sentral usaha
yang potensial. Tingginya nilai modernisasi dunia menjadi acuan untuk dapat
mengembangkan tata kelola pertanian Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Agribisnis dipandang sebagai sistem yang mampu menjadi solusi untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Indonesia. Berikut
beberapa poin perencanaan agribisnis yang perlu dikembangkan dalam sektor
usaha tani:
Sumber Daya Manusia Agribisnis Potensial
Pembahasan tentang
Sumber Daya Manusia
(SDM) tentunya menjadi polemik dari setiap bidang usaha. Pertanian di
Indonesia belum memiliki banyak SDM agribisnis potensial yang terdistribusi
atau menyebar secara merata. SDM agribisnis potensial memiliki peluang untuk
dapat mengatur dan mengelola produksi pertanian dalam skala luas dan spesifik
seperti dari kalangan akademisi.
Pemerintah nantinya akan lebih mudah untuk menerapkan strategi usaha dan
aspirasi petani akan lebih cepat tersampaikan melalui SDM agribisnis potensial
yang umumnya berperan sebagai penyuluh pertanian. Penjaringan terhadap SDM
agribisnis potensial perlu dilakukan untuk dapat menjalankan sistem kelola
agribisnis dengan baik.
Kelola Dana dan Keuangan
Dalam bidang pertanian, keuangan menjadi fokus primer yang tidak bisa
dilewatkan. Permasalahan ini dalam keuangan pertaniana umumnya terletak pada
pemberlakuan sistem peminjaman modal yang rumit. Tata kelola agribisnis di
Indonesia perlu memberlakukan sistem yang dapat memudahkan pengusaha pertanian
dalam mengakses peminjaman ke lembaga perbankan. Akses peminjaman modal yang
mudah akan memudahkan pengusaha pertanian untuk mengembangkan produk dengan
kualitas baik dan kuantitas yang banyak.
Kemitraan Pertanian
Agribisnis dalam pertanian memiliki peran untuk dapat mengelola manajemen
koordinasi dengan baik. Kemitraan pertanian merupakan suatu badan yang
diharapkan mampu menjadi penengah yang dapat menghubungkan lembaga antar
pertanian skala kecil, menengah, dan besar. Koperasi merupakan suatu contoh
kemitraan yang dipandang mampu menjadi solusi yang baik, namun rendahnya
potensi dari pengurus dan tata kelola menjadikan koperasi pertanian dianggap
menjadi solusi yang tidak produktif. Diperlukan kesadaran dan pendayagunaan
koperasi yang baik dalam tata kelola agribisnis agar dapat menguntungkan semua
pihak yang bersangkutan.
Penggunaan Lahan Tepat Guna
Pemilihan terhadap penggunaan lahan menjadi hal primer yang perlu
diperhatikan. Penempatan komoditi yang sesuai dalam budi daya pertanian
menjadi hal yang perlu dikelola juga dalam bidang agribisnis. Beberapa
komoditi memiliki karakteristik spesifik dan hanya mampu dibudidayakan di
lahan tertentu. Kendali terhadap pengelolaan produk pasca panen juga perlu
menjadi perhatian mengingat produk pertanian yang umumnya bersifat mudah rusak
(perishable).
Perlunya modifikasi ekosistem pertanian dan manajerisasi produksi dalam
agribisnis perlu diberlakukan secara luas. Penggunaan wilayah tepat guna yang
berasaskan pada kesesuaian ekosistem penanaman dan jenis komoditi pun akan
berpengaruh terhadap presentase produksi usaha tani. Agribisnis diharapkan
mampu mengatur dan mengelola penggunaan wilayah dengan tepat untuk
meningkatkan produksi pertanian Indonesia.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara membangun sistem agribisnis
terpadu untuk kemajuan pertanian Indonesia. Memajukan sistem kelola agribisnis
tentunya menjadi mimpi kembali bagi bangsa Indonesia yang perlu diperjuangkan
bagi para pelaku usaha pertanian. Semoga pertanian Indonesia mampu mengulang
kejayaannya dengan pemberlakuan sistem agribisnis yang lebih baik.