Masbabal.Com - Apabila kita perhatikan dengan teliti dan cermat bahwa inti proses pembelajaran siswa kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) di Sekolah Dasar (SD) adalah merupakan suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi) dapat dilaksanakan oleh siswa kelas tinggi Sekolah Dasar (SD).
Dalam proses pembelajaran di kelas tinggi Sekolah Dasar (SD) dapat digunakan dan dilakukan berbagai strategi dan metode mengajar. Metode mengajar yang dapat digunakan dan dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran kepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan bermain peran, pemecahan masalah, karya wisata, penugasan, proyek, studi kasus, proyek, observasi dan pengamatan, dan studi kasus.
Kemampuan- kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator dari setiap penggunaan metode mengajar pada proses pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD), maka berikut ini akan disajikan penggunaan metode mengajar dan kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator.
Metode mengajar dan kemampuan yang dicapai, yang telah disajikan pada uraian sebelumnya yaitu pembelajaran IPS di kelas rendah tidak diulang lagi, sehingga sajian berikut ini hanya menjelaskan metode mengajar yang belum ada pada proses pembelajaran di kelas rendah. Contohnya metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan observasi dan pengamatan dapat juga diterapkan pada pembelajaran IPS di kelas tinggi.
Dengan mengidentifikasi berbagai metode mengajar ini, tujuannya adalah agar guru dapat menggunakan berbagai jenis metode mengajar dan sebagai acuan dalam menetapkan metode dan strategi mengajar yang akan dilakukannya di kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD). Di bahwa ini ada beberapa metode mengajar dan kemampuan yang dicapai sesuai dengan indikator pada proses pembelajaran IPS kelas tinggi Sekolah Dasar (SD).
Jenis Metode | Kemampuan Yang Dapat Dicapai Sesuai Indikator |
Simulasi | Menjelaskan/ menerapkan/menganalisis suatu konsep da prinsip |
Pemecahan | Masalah Menjelaskan/ menerapkan/menganalisis konsep atau prosedurtertentu |
Studi Kasus | Menganalisis dan memecahkan masalah |
Bermain Peran | Menerapkan suatu konsep/ prosedur yang harus dilakoni. |
Penugasan | Melakukan sesuatu tugas |
Karya Wisata | Penyajian di luar kelas ke objek materi. |
Proyek | Melakukan sesuatu/ menyusun laporan. |
Pemilihan metode pembelajaran oleh guru dan calon guru pada proses pembelajaran materi IPS ataupun pada materi pembelajaran IPS yang lain perlu mempertimbangkan jumlah siswa, alat, fasilitas, biaya, dan waktu.
Pada pembelajaran IPS siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) guru dapat membimbing siswa dengan menggunakan pembelajaran Konstruktivisme yaitu mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan menyimpulkan sendiri atau berkelompok dari substansi apa yang sedang dipelajarinya. Menurut Piaget bahwa siswa kelas 6 (enam) Sekolah Dasar (SD) yang telah mencapai usia 11 (sebelas) tahun telah memahami fase perkembangan operasional formal. Artinya, suatu perkembangan kognitif yang menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kemampuan berpikir tinggi atau bepikir ilmiah.
Dengan demikian siswa kelas V dan VI pembelajaran kepadanya sudah dapat menggunakan pendekatan ilmiah.
Pengembangan sikap ilmiah pada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan dengan cara menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berani berargumentasi dan mengajukan pertnyaan- pertanyaan, mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin mengetahui, memiliki tingkah laku dan sikap jujur terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Pada proses pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) sesungguhnya menghadapkan siswa pada konsep dan generalisasi, sehingga penerapannya yaitu meliputi penyelesaian tugas-tugas, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, mendesain, mengekspresikan, menderetkan, menafsirkan, memprediksi, menyimpulkan, dan mengumpulkan data.
Demikian pula halnya dengan pengembangan sikap ilmiah, maka dalam proses pembelajaran IPS diupayakan agar siswa mampu melakukan pemecahan masalah melalui kerja saintifik, menghasilkan teknologi bermanfaat yang ramah lingkungan, serta melakukan kreatifitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Guru dapat meningkatkan sikap ilmiah dengan memperhatikan saling keterkaitan antar sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat yang produktif dan ekonomis.
Hal- hal berikut ini merupakan contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan di dalam pembelajaran IPS kepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD), yaitu:
- Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan keluarga;
- Mendiskripsikan pertuturan atau silsilah dalam lingkungan keluarga;
- Membandingkan kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat;
- Melakukan diskusi kelompok tentang terjadinya jual beli;
- Menafsirkan peninggalan- peninggalan sejarah;
- Menyajikan hubungan antar sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat setempat;
- Mendeskrifsikan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui;
- Memahami sejarah kebangkitan nasional, sejarah perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan;
- Melakukan diskusi tentang makna sistem perekonomian koperasi bagi kehidupan kelompok di masyarakat;
- Menggambarkan denah lingkungan tempat tinggal siswa dan lingkungan sekolah dan lain-lain.
Sesuai dengan penjelasan di atas tergambarlah bahwa pembelajaran IPS kepada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah, menggunakan pendekatan konstruktivis, melakukan aktivitas menyelidiki, meneliti, dan membandingkan, di samping masih tetap menggunakan metode-metode mengajar seperti: ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Jadi Karakteristik pembelajaran IPS kelas tinggi di Sekolah Dasar (SD) adalah menuntut tingginya aktivitas siswa, kemampuan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti melakukan proses penyelidikan, melakukan pemecahan masalah dan sebagainya; maka guru harus mengarahkan siswa untuk memiliki sikap ilmiah. Hal inilah yang menyebabkan guru IPS itu kaya akan pengalaman dan kemampuan mengajar serta mampu mengarahkan belajar siswa agar dapat dicapai secara efektif melalui pembelajaran di Sekolah Dasar (SD).