Masbabal.Com - Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia merasakan glombang globalisasi yang semakin lama semakin terasa menerpa segala segi kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, sosial, dan budaya.
Berkembangnya karakter global dari teknologi masalah lingkungan, keuangan, telekomunikasi, dan media menyebabkan lahirnya umpan balik budaya yang baru, kebijakan suatu pemerintah, termasuk pemerintah Indonesia, menjadi perhatian bagi negara lain. Implikasinya adalah tidak ada negara manapun di dunia yang dengan sendirinya bisa menyimpan atau menutupi fakta dari negara lainnya.
Indonesia tampaknya tidak hanya strategis dari segi geografis dan ekonomis, tetapi juga dalam sumber daya manusia dan telekomunikasi.
Indonesia lebih dulu menyadari pentingnya telekomunikasi dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa. Luas Indonesia yang demikian, mampu dan jaraknya diperpendek dengan teknologi komunikasi satelit. Dalam dekade tahun 70-an Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang mempercayakan sistem komunikasinya dengan menggunakan jasa satelit dengan menggunakan satelit Palapa, bahkan berlangsung sampai dekade tahun 80-an dan Indonesia tidak menggunakan jasa satelit negara lain, tetapi milik sendiri.
Langkah lain yang diambil Indonesia dalam menyikapi globalisasi adalah diijinkannya beroperasi stasiun televisi swasta dan sampai tahun 2007 sudah lebih dari 9 stasiun televisi, sebagai pengakuan bahwa bangsa Indonesia sudah waktunya menerima informasi yang lebih banyak sehingga tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain, dalam hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di belahan bumi lain dalam waktu yang bersamaan.
Alvin Toffler menulis bahwa media televisi, radio dan komputer akan membuat dunia menjadi homogen. Media masa memiliki efek homogenisasi yang paling kuat kalau terdapat beberapa saluran dan sedikit pilihan yang dapat dilakukan khalayak.
Trend globalisasi terakhir yang melanda Indonesia adalah penggunaan jarinngan Internet dalam telekomunikasi. Individu yang menjadi anggota atau mempunyai akses dalam jaringan tersebut tidak lagi mengenal batas negara, budaya bahkan tidak mengenal batas kebutuhan atau kepentingan. Orang
Indonesia dapat mengetahui apa pun.tentang negara dan bangsa lain, sebaliknya bangsa lainpun bisa memperoleh informasi yang berkaitan dengan Indonesia.
Media global telah banyak memberikan manfaat bagi Indonesia sekaligus dampak negatifnya, terutama dikalangan generasi muda. Dari segala dampak negatif yang bisa dilihat, antara lain meningkatnya penggunaan obat terlarang dikalangan muda di kota-kota. Akhir-akhir ini populer digunakan obat jenis terlarang Ecstasy, sedangkan pada masa sebelumnya umum digunakan jenis narkotika.
Dengan melihat keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh gencarnya arus globalisasi, rasanya kita sepakat bahwa kita mewaspadai perkembangan lebih lanjut demi kelangsungan generasi muda kita masa mendatang. Kita tidak akan mampu menolak arus globalisasi. Dengan cara lebih memahaminya agar dapat diperkenalkan kepada siswa kita, berbagai kemungkinan yang akan ditemukan dalam fungsinya kelak sebagai warga negara yang baik sekaligus menjadi warga negara dunia yang efektif.
Pembentukan sebagai warga negara yang baik bisa, dilakukan melalui, antara lain pendidikan formal, pendidikan yang mampu menghasilkan siswa yang menghormati dan menghargai keragaman budaya.
Bahkan perbedaan budaya harus dianggap sebagai suatu modal untuk memperkaya budaya itu sendiri.
Download Materi Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia pdf