Masbabal.Com - Langkah-Langkah yang Harus Diambil Untuk Menghindarkan Kesalahan Identifikasi Transfusi Darah.
1. Tes kompatibilitas
Tes kompatibilitas dapat dilakukan untuk memprediksi dan mencegah antigen-antibodi sebagai hasil transfusi sel darah merah. Tes kompatibilitas yang dapat dilakukan antara lain Crossmatching dan Screening Anti body. Kedua pemeriksaan ini dapat memberikan informasi mengenai jenis ABO dan Rhesus.
Namun kelemahan pada kedua pemeriksaan ini adalah keduanya membutuhkan waktu 5-45 menit untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada kenyataannya, kadang klien tidak dapat menunggu waktu karena membutuhkan darah segera demi menyelematakan nyawa dalam situasi krisis. Berdasarkan urgensi dari pemberian transfusi darah secara cepat, tepat dan aman maka dibutuhkan pemeriksaan pre transfusi yang lebih cepat dan akurat agar nyawa klien dapat diselamatkan dan reaksi alergi yang diakibatkan oleh pemberian transfusi yang salah dapat dihindarkan.
2. Kesalahan Umum
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan adalah kesalahan dalam pemberian label dan salah mengidentifikasi darah atau klien pada saat darah akan diberikan kepada klien di tempat tidurnya. Hal ini dapat terjadi karena kelalaian perawat pada saat akan memberikan transfusi darah. Sehingga tabung yang berisi sampel darah harus secara jelas diberikan label nama lengkap penderita, tanggal lahir, dan nomer indeks rumah sakit.
3. Pengambilan Sampel
Orang yang mengambil sample darah harus memastikan bahwa penderita telah diidentifikasi secara tepat, baik dengan berbicara langsung dengan penderita atau –jika penderita tidak sadar-dengan memeriksa gelang pergelangan tangan. Yang ideal, jika tabung diberikan label setelah terisi dengan darah.
4. Formulir Permintaan
Tidak boleh ada penyimpangan antara informasi dalam formulir permintaan yang terdapat pada tabung.
5. Bank Darah
Bagi penderita dengan catatan bank darah sebelumnya, maka informasi mutakhir harus identik dengan catatan yang lama.
6. Sistem manajemen
Sistem manajemen transfusi darah berbasis komputer memberikan keuntungan yang besar bagi dunia keperawatan pada umumnya dan bagi klien pada khususnya. Dengan adanya sistem ini maka terjadinya kesalahan manusia (human errors) dalam melakukan transfusi dapat dicegah dan keamanan transfusi bagi klien dapat ditingkatkan dengan memastikan bahwa darah yang tepat untuk klien yang tepat.
Sistem ini dapat mengurangi terjadinya kesalahan manusia dalam memberikan transfusi karena sistem ini mengurangi sejumlah prosedur manual dalam beberapa langkah dari proses transfusi. Oleh karena itu kesalahan dalam memberikan transfusi dapat dicegah sehingga efek samping yang dapat merugikan klien akibat mistransfusi dapat dihindari.
Bagaimanakah Persiapan pasien, Persiapan alat dan Prosedur pelaksanaan dalam pemberian transfusi darah.
Persiapan Pasien
Pastikan suhu tubuh pasien dalam keadaan normal, supaya tidak terjadi lisis terhadap darah yang akan ditransfusikan.
Persiapan Alat
Berikut merupakan alat-alat yang harus disiapkan dalam pemberian transfusi darah:
1. Transfusi set.
2. Cairan NaCl.
3. Persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah klien, sesuai dengan kebutuhan.
4. Sarung tangan bersih.
Prosedur Pelaksanaan
1. Beri tahu dan jelaskan prosedur kepada klien.
2. Bawa alat ke dekat klien.
3. Cuci tangan.
4. Pakai sarung tangan bersih.
5. Buat jalur intravena, gunakan selang infus yang memiliki filter dengan tipe-Y.
6. Berikan cairan NaCl terlebih dahulu, kemudian darahnya.
7. Atur tetesan darah per menit sesuai dengan program.
8. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
9. Bereskan alat-alat.
1. Tes kompatibilitas
Tes kompatibilitas dapat dilakukan untuk memprediksi dan mencegah antigen-antibodi sebagai hasil transfusi sel darah merah. Tes kompatibilitas yang dapat dilakukan antara lain Crossmatching dan Screening Anti body. Kedua pemeriksaan ini dapat memberikan informasi mengenai jenis ABO dan Rhesus.
Namun kelemahan pada kedua pemeriksaan ini adalah keduanya membutuhkan waktu 5-45 menit untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada kenyataannya, kadang klien tidak dapat menunggu waktu karena membutuhkan darah segera demi menyelematakan nyawa dalam situasi krisis. Berdasarkan urgensi dari pemberian transfusi darah secara cepat, tepat dan aman maka dibutuhkan pemeriksaan pre transfusi yang lebih cepat dan akurat agar nyawa klien dapat diselamatkan dan reaksi alergi yang diakibatkan oleh pemberian transfusi yang salah dapat dihindarkan.
2. Kesalahan Umum
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan adalah kesalahan dalam pemberian label dan salah mengidentifikasi darah atau klien pada saat darah akan diberikan kepada klien di tempat tidurnya. Hal ini dapat terjadi karena kelalaian perawat pada saat akan memberikan transfusi darah. Sehingga tabung yang berisi sampel darah harus secara jelas diberikan label nama lengkap penderita, tanggal lahir, dan nomer indeks rumah sakit.
3. Pengambilan Sampel
Orang yang mengambil sample darah harus memastikan bahwa penderita telah diidentifikasi secara tepat, baik dengan berbicara langsung dengan penderita atau –jika penderita tidak sadar-dengan memeriksa gelang pergelangan tangan. Yang ideal, jika tabung diberikan label setelah terisi dengan darah.
4. Formulir Permintaan
Tidak boleh ada penyimpangan antara informasi dalam formulir permintaan yang terdapat pada tabung.
5. Bank Darah
Bagi penderita dengan catatan bank darah sebelumnya, maka informasi mutakhir harus identik dengan catatan yang lama.
6. Sistem manajemen
Sistem manajemen transfusi darah berbasis komputer memberikan keuntungan yang besar bagi dunia keperawatan pada umumnya dan bagi klien pada khususnya. Dengan adanya sistem ini maka terjadinya kesalahan manusia (human errors) dalam melakukan transfusi dapat dicegah dan keamanan transfusi bagi klien dapat ditingkatkan dengan memastikan bahwa darah yang tepat untuk klien yang tepat.
Sistem ini dapat mengurangi terjadinya kesalahan manusia dalam memberikan transfusi karena sistem ini mengurangi sejumlah prosedur manual dalam beberapa langkah dari proses transfusi. Oleh karena itu kesalahan dalam memberikan transfusi dapat dicegah sehingga efek samping yang dapat merugikan klien akibat mistransfusi dapat dihindari.
Bagaimanakah Persiapan pasien, Persiapan alat dan Prosedur pelaksanaan dalam pemberian transfusi darah.
Persiapan Pasien
Pastikan suhu tubuh pasien dalam keadaan normal, supaya tidak terjadi lisis terhadap darah yang akan ditransfusikan.
Persiapan Alat
Berikut merupakan alat-alat yang harus disiapkan dalam pemberian transfusi darah:
1. Transfusi set.
2. Cairan NaCl.
3. Persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah klien, sesuai dengan kebutuhan.
4. Sarung tangan bersih.
Prosedur Pelaksanaan
1. Beri tahu dan jelaskan prosedur kepada klien.
2. Bawa alat ke dekat klien.
3. Cuci tangan.
4. Pakai sarung tangan bersih.
5. Buat jalur intravena, gunakan selang infus yang memiliki filter dengan tipe-Y.
6. Berikan cairan NaCl terlebih dahulu, kemudian darahnya.
7. Atur tetesan darah per menit sesuai dengan program.
8. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
9. Bereskan alat-alat.