Informasi Umum - Dalam hal melamar magang atau kerja, cover letter atau surat lamaran kerja adalah hal yang umumnya dilampirkan dalam dokumen melamar kerja bersama Curriculum Vitae (CV) serta portofolio. Kamu yang belum tahu proses melamar kerja mungkin masih kebingungan dengan apa itu cover letter dan apa kepentingannya dalam melamar kerja. Fungsi Cover Letter | Membangun CV, Resume, Surat Lamaran Kerja
Sederhananya, cover letter berfungsi sebagai surat pengantar lamaran kerja yang berisi perkenalan singkat sebelum kamu menjelaskan secara panjang lebar pengalaman dan pencapaian kamu di CV dan melihat karya-karya menarik yang ada di portofolio milikmu.
Lalu, seberapa penting peran cover letter dalam melamar kerja?
Dari sudut pandang perusahaan/instansi sebagai pemberi lowongan kerja, ada yang menyatakan bahwa cover letter tidak termasuk sebagai pertimbangan dalam seleksi kandidat, namun ada juga yang berpendapat cover letter sangat penting dipertimbangakan bahkan menjadi penentu apakah mereka akan tertarik untuk membaca CV dan melihat portofolio kamu.
Masalahnya, pada praktiknya jarang ada yang tahu dan paham mengenai perusahaan mana yang peduli atau tidak dengan cover letter. Dari kasat mata, pentingnya cover letter dari sudut pandang masing-masing perusahaan, terutama di industri apa perusahaan tersebut bergerak. Untuk beberapa perusahaan yang cara perekrutan karyawannya masih konvensional, mungkin cover letter masih dianggap sebatas formalitas.
Tapi, jika untuk perusahaan yang lebih progresif, cover letter adalah hal paling penting dalam melamar kerja yang bahkan bisa menentukan apakah kamu layak untuk lanjut ke tahap berikutnya, karena:
1. Cover letter adalah kesan pertama yang kamu tunjukkan kepada perusahaan, dan kesan pertama adalah hal yang sangat penting dalam melamar kerja.
Ketika berkenalan dengan orang baru, kamu pasti ingin memberikan kesan pertama sebaik mungkin kepada mereka. Dalam konteks melamar kerja, cover letter adalah kesan pertama yang akan kamu berikan kepada perusahaan/instansi yang kamu incar.
Ingat, kamu tidak punya kesempatan untuk langsung tatap muka orang yang akan mewawancarai dan menyeleksi kamu ketika kamu mengirim lamaran kerja. Itulah sebabnya ketika pada masa orang-orang melamar kerja masih dengan dokumen fisik yang diantar sendiri ke perusahaan tujuan, dokumen cover letter diletakkan di urutan paling awal agar menjadi dokumen pertama yang dibaca perusahaan ketika mengulas lamaran kerja.
Masing-masing perusahaan pun memiliki standar yang berbeda dalam menilai kesan pertama mana yang dianggap baik ataupun buruk. Maka dari itu, kamu harus memahami karakteristik perusahaan/instansi tujuan dengan sebaik mungkin untuk dapat memberikan kesan pertama yang terbaik versi mereka.
2. Cover letter menunjukkan niat dan tujuan kamu dalam bekerja di perusahaan tersebut dengan efektif dan efisien.
Suatu perusahaan besar bisa menerima puluhan sampai ratusan dokumen lamaran pekerjaan setiap harinya. Apalagi kalau pada masa rekrutmen besar-besaran, jumlahnya bisa sampai ribuan.
Kamu harus tahu kalau yang akan membaca dan mengulas lamaran kerjamu bukanlah para petinggi perusahaan atau semua orang yang bekerja di sana. Ada divisi khusus yang bertugas untuk melakukan hal tersebut. Jumlah tenaganya pun hanya dalam hitungan jari. Bayangkan akan betapa menyita waktunya jika mereka harus membaca lamaran pekerjaan satu per satu untuk mencari kandidat yang tepat dan sesuai dengan kualifikasi.
Tanpa bermaksud menyama ratakan semua perusahaan besar, tapi memang pada umumnya perusahaan besar masih sangat konservatif dalam hal membuka lowongan pekerjaan dan menyeleksi pelamar kerja, terutama untuk lowongan entry level. Mereka biasanya membuat suatu formulir khusus secara online untuk mempersingkat waktu dan mempermudah sistem seleksi. Mungkin pelamar akan langsung diseleksi berdasarkan lama pengalaman bekerja, kampus almamater, atau bahkan nilai IPK minimum. Mungkin mereka tidak akan punya waktu untuk baca CV kamu atau basa-basi yang kamu karang sedemikian rupa di kolom “kenapa kamu layak untuk bekerja di posisi yang kamu pilih?”
Berbeda cerita dengan melamar kerja menggunakan cover letter, perlu diingat bahwa kalau kamu bisa membuat dirimu terlihat mencolok diantara jutaan orang lainnya yang juga tertarik dan melamar kerja di perusahaan tersebut. Itulah sebabnya menggali latar belakang perusahaan dan lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat penting agar perusahaan memahami bahwa kamu-lah kandidat yang tepat untuk mereka karena mereka merasa kamu sudah memahami perusahaan/instansi tersebut melalui cover letter-mu.
Bekerja itu tidak cuma selalu tentang kamu yang ingin meniti karier gemilang dan mendapatkan gaji yang tinggi. Kamu juga harus tahu kalau perusahaan juga membutuhkan kemampuan dan kontribusi kamu agar perusahaan dapat mewujudkan tujuannya. Kalau di dalam cover letter kamu tidak bisa menunjukkan niat, tujuan, dan cara yang sejalan dengan perusahaan, jangan harap perusahaan akan menaruh ketertarikannya pada kamu.
3. Cover letter bisa menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan, bahkan sebelum CV kamu dibaca
Dari dua poin sebelumnya, kita sudah dapat menarik kesimpulan bahwa cover letter bisa saja menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan—bahkan sebelum CV kamu dibaca.
Sekarang, mengirim lamaran kerja jauh lebih mudah karena kamu bisa langsung melampirkan dokumen yang dibutuhkan melalui email. Jika cover letter yang sebagai dokumen yang paling pertama dibaca oleh perekrut terlihat tidak meyakinkan, mereka tidak akan mau buang waktu untuk menggubris lamaran kerja kamu tanpa peduli apakah CV atau portofolio yang kamu lampirkan sudah sangat baik dan memenuhi syarat.
Menurut para praktisi di bidang Human Resource (HR), menilai kepribadian dan etos kerja calon karyawan tidak harus dilakukan dengan tatap muka dan interaksi langsung. Dari kesan pertama yang kamu berikan dalam cover letter, bisa terlihat apakah kamu adalah seseorang yang memiliki semangat untuk belajar, kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi, hingga kemampuan interpersonal yang kamu miliki tanpa harus kamu sampaikan dalam tulisan atau pun kata-kata yang jelas.
Itulah sebabnya kamu tidak boleh asal dalam membuat cover letter, apalagi cuma sekadar salin-tempel dari contoh lamaran kerja yang banyak tersedia di internet. Perusahaan akan sangat menghargai usaha kamu dalam mengenali lebih jauh tentang mereka, apalagi jika kamu sudah memahami perusahaan dan lowongan pekerjaan yang ditawarkan karena kamu terlihat jauh lebih profesional.
Sederhananya, cover letter berfungsi sebagai surat pengantar lamaran kerja yang berisi perkenalan singkat sebelum kamu menjelaskan secara panjang lebar pengalaman dan pencapaian kamu di CV dan melihat karya-karya menarik yang ada di portofolio milikmu.
Lalu, seberapa penting peran cover letter dalam melamar kerja?
Dari sudut pandang perusahaan/instansi sebagai pemberi lowongan kerja, ada yang menyatakan bahwa cover letter tidak termasuk sebagai pertimbangan dalam seleksi kandidat, namun ada juga yang berpendapat cover letter sangat penting dipertimbangakan bahkan menjadi penentu apakah mereka akan tertarik untuk membaca CV dan melihat portofolio kamu.
Masalahnya, pada praktiknya jarang ada yang tahu dan paham mengenai perusahaan mana yang peduli atau tidak dengan cover letter. Dari kasat mata, pentingnya cover letter dari sudut pandang masing-masing perusahaan, terutama di industri apa perusahaan tersebut bergerak. Untuk beberapa perusahaan yang cara perekrutan karyawannya masih konvensional, mungkin cover letter masih dianggap sebatas formalitas.
Tapi, jika untuk perusahaan yang lebih progresif, cover letter adalah hal paling penting dalam melamar kerja yang bahkan bisa menentukan apakah kamu layak untuk lanjut ke tahap berikutnya, karena:
1. Cover letter adalah kesan pertama yang kamu tunjukkan kepada perusahaan, dan kesan pertama adalah hal yang sangat penting dalam melamar kerja.
Ketika berkenalan dengan orang baru, kamu pasti ingin memberikan kesan pertama sebaik mungkin kepada mereka. Dalam konteks melamar kerja, cover letter adalah kesan pertama yang akan kamu berikan kepada perusahaan/instansi yang kamu incar.
Ingat, kamu tidak punya kesempatan untuk langsung tatap muka orang yang akan mewawancarai dan menyeleksi kamu ketika kamu mengirim lamaran kerja. Itulah sebabnya ketika pada masa orang-orang melamar kerja masih dengan dokumen fisik yang diantar sendiri ke perusahaan tujuan, dokumen cover letter diletakkan di urutan paling awal agar menjadi dokumen pertama yang dibaca perusahaan ketika mengulas lamaran kerja.
Masing-masing perusahaan pun memiliki standar yang berbeda dalam menilai kesan pertama mana yang dianggap baik ataupun buruk. Maka dari itu, kamu harus memahami karakteristik perusahaan/instansi tujuan dengan sebaik mungkin untuk dapat memberikan kesan pertama yang terbaik versi mereka.
2. Cover letter menunjukkan niat dan tujuan kamu dalam bekerja di perusahaan tersebut dengan efektif dan efisien.
Suatu perusahaan besar bisa menerima puluhan sampai ratusan dokumen lamaran pekerjaan setiap harinya. Apalagi kalau pada masa rekrutmen besar-besaran, jumlahnya bisa sampai ribuan.
Kamu harus tahu kalau yang akan membaca dan mengulas lamaran kerjamu bukanlah para petinggi perusahaan atau semua orang yang bekerja di sana. Ada divisi khusus yang bertugas untuk melakukan hal tersebut. Jumlah tenaganya pun hanya dalam hitungan jari. Bayangkan akan betapa menyita waktunya jika mereka harus membaca lamaran pekerjaan satu per satu untuk mencari kandidat yang tepat dan sesuai dengan kualifikasi.
Tanpa bermaksud menyama ratakan semua perusahaan besar, tapi memang pada umumnya perusahaan besar masih sangat konservatif dalam hal membuka lowongan pekerjaan dan menyeleksi pelamar kerja, terutama untuk lowongan entry level. Mereka biasanya membuat suatu formulir khusus secara online untuk mempersingkat waktu dan mempermudah sistem seleksi. Mungkin pelamar akan langsung diseleksi berdasarkan lama pengalaman bekerja, kampus almamater, atau bahkan nilai IPK minimum. Mungkin mereka tidak akan punya waktu untuk baca CV kamu atau basa-basi yang kamu karang sedemikian rupa di kolom “kenapa kamu layak untuk bekerja di posisi yang kamu pilih?”
Berbeda cerita dengan melamar kerja menggunakan cover letter, perlu diingat bahwa kalau kamu bisa membuat dirimu terlihat mencolok diantara jutaan orang lainnya yang juga tertarik dan melamar kerja di perusahaan tersebut. Itulah sebabnya menggali latar belakang perusahaan dan lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat penting agar perusahaan memahami bahwa kamu-lah kandidat yang tepat untuk mereka karena mereka merasa kamu sudah memahami perusahaan/instansi tersebut melalui cover letter-mu.
Bekerja itu tidak cuma selalu tentang kamu yang ingin meniti karier gemilang dan mendapatkan gaji yang tinggi. Kamu juga harus tahu kalau perusahaan juga membutuhkan kemampuan dan kontribusi kamu agar perusahaan dapat mewujudkan tujuannya. Kalau di dalam cover letter kamu tidak bisa menunjukkan niat, tujuan, dan cara yang sejalan dengan perusahaan, jangan harap perusahaan akan menaruh ketertarikannya pada kamu.
3. Cover letter bisa menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan, bahkan sebelum CV kamu dibaca
Dari dua poin sebelumnya, kita sudah dapat menarik kesimpulan bahwa cover letter bisa saja menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan—bahkan sebelum CV kamu dibaca.
Sekarang, mengirim lamaran kerja jauh lebih mudah karena kamu bisa langsung melampirkan dokumen yang dibutuhkan melalui email. Jika cover letter yang sebagai dokumen yang paling pertama dibaca oleh perekrut terlihat tidak meyakinkan, mereka tidak akan mau buang waktu untuk menggubris lamaran kerja kamu tanpa peduli apakah CV atau portofolio yang kamu lampirkan sudah sangat baik dan memenuhi syarat.
Menurut para praktisi di bidang Human Resource (HR), menilai kepribadian dan etos kerja calon karyawan tidak harus dilakukan dengan tatap muka dan interaksi langsung. Dari kesan pertama yang kamu berikan dalam cover letter, bisa terlihat apakah kamu adalah seseorang yang memiliki semangat untuk belajar, kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi, hingga kemampuan interpersonal yang kamu miliki tanpa harus kamu sampaikan dalam tulisan atau pun kata-kata yang jelas.
Itulah sebabnya kamu tidak boleh asal dalam membuat cover letter, apalagi cuma sekadar salin-tempel dari contoh lamaran kerja yang banyak tersedia di internet. Perusahaan akan sangat menghargai usaha kamu dalam mengenali lebih jauh tentang mereka, apalagi jika kamu sudah memahami perusahaan dan lowongan pekerjaan yang ditawarkan karena kamu terlihat jauh lebih profesional.
Sumber : Materi Pelatihan Prakerja di Sekolahmu.com