Masbabal.Com - Seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengamuk di dalam rapat bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Maluku Tengah. Rapat dengan pembahasan penanganan wabah Covid-19 di kabupaten tersebut, menjadi ricuh karena disertai aksi melempar sejumlah dokumen dan membalik meja.
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial dan disebarkan secara luas di media facebook dan group-group WhatsApp. Video berdurasi 3 menit, 36 detik yang juga diterima redaksi beritabeta.com itu, menjadi bahan gunjingan sejumlah netizen, karena menampilkan sikap anggota DPRD Malteng yang marah dan merobohkan beberapa meja dalam rapat yang digelar, Kamis 30 April 2020 itu.
Dari hasil penelusuaran beritabeta.com, Minggu malam (3/05/2020) terungkap oknum anggota DPRD Malteng tersebut adalah Sukri Wailissa dari PKB. Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Malteng Kace Haurisa dan dihadiri oleh Sekda Malteng serta sejumlah pimpinan OPD terkait.
Sukri dalam video tersebut mengaku kesal dengan kebijakan yang ditempuh Pemkab Malteng dalam menangani berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat pasca mewabahnya Covid-19 di daerah ini.
“Dalam kondisi ini eksekutif dong seng (mereka tidak) ikhlas lihat daerah ini. Saudara Bupati tidak ikhlas dalam melihat masalah ini. Kalau saudara Bupati ikhlas pasti tidak mungkin langkah yang dilakukan seperti ini. Hari ini kita sudah melakukan pertemuan seperti ini sebanyak tiga kali. Tapi apa hasil dari pertemuan-pertemuan itu? Buang-buang energi, “ teriak Sukri dengan nada tinggi dalam rapat tersebut.
Akibat tidak bisa mengandalikan emosi, suasana rapat yang dimimpin Kace Haurisa ini kemudian mendadak menjadi ricuh, setelah Sukri berdiri dan menjatuhkan sejumlah dokumen serta membanting dua buah meja di depannya.
“Katong (kita) datang kesini katong tahu regulasi, katong panggil gugus kesini bukan untuk katong bicara main-main, tapi bagimana katong mencari solusi dan menjawab apa yang menjadi harapan bagi masayarakat pimpinan,” teriak Sukri sambil melempar sejumlah peralatan di atas mejanya ke arah pimpinan rapat.
Sukri berdiri dalam kondisi tidak kontrol dan berteriak menyebut DPR adalah barang “parlente-parlente saja,”. Sukri juga mengeluhkan banyaknya masyarakat yang meminta sentuhan dari pemerintah dan meminta pimpinan DPRD Maluku Tengah agar bisa menghadirkan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, SH dalam rapat-rapat pembahasan dengan agenda seperti ini.
“Lembaga ini tidak dihiraukan sama sekali pimpinan. Tiga kali katong lakukan pertemuan tapi hasilnya apa? Katong juga capek pimpinan. Tiap saat katong dihubungi oleh masyarakat. Hand phone terus bunyi ditelpon dan di- SMS jadi tolong pimpinan buka mata dan buka hati, ” teriak Sukri yang juga Ketua Komisi 2 DPRD Malteng itu.
Sukri megaku sikap yang dilakukan dirinya dalam rapat itu, karena kesal. Ia juga meminta agar rapat seperti itu tidak lagi digelar kalau tidak membuahkan hasil apa-apa.
“Kamong (kalian) taku bupati seng kasih kamong pung proyek? Kalau bagini mari katong buka-bukaan. Boleh katong utamakan katong pung kepentingan, tapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat. Apakah katong tunggu masyarakat mati dolo? Heee…mudah-mudahan kamong samua yang diam ini kamong pung keluarga semua kenal virus,” teriak Sukri dengan emosi sambil melontarkan sumpah serapah.
Video Sukri itu, kini menjadi viral di sejumlah laman media sosial dan mengundang reaksi warganet yang beragam. Video ini juga diunggah secara live oleh rekan Sukri di DPRD Maluku Tengah, Djailani Tomagola dari PD, melalui akun facebooknya pada 30 April 2020.
Sumber : beritabeta.com
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial dan disebarkan secara luas di media facebook dan group-group WhatsApp. Video berdurasi 3 menit, 36 detik yang juga diterima redaksi beritabeta.com itu, menjadi bahan gunjingan sejumlah netizen, karena menampilkan sikap anggota DPRD Malteng yang marah dan merobohkan beberapa meja dalam rapat yang digelar, Kamis 30 April 2020 itu.
Dari hasil penelusuaran beritabeta.com, Minggu malam (3/05/2020) terungkap oknum anggota DPRD Malteng tersebut adalah Sukri Wailissa dari PKB. Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Malteng Kace Haurisa dan dihadiri oleh Sekda Malteng serta sejumlah pimpinan OPD terkait.
Sukri dalam video tersebut mengaku kesal dengan kebijakan yang ditempuh Pemkab Malteng dalam menangani berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat pasca mewabahnya Covid-19 di daerah ini.
“Dalam kondisi ini eksekutif dong seng (mereka tidak) ikhlas lihat daerah ini. Saudara Bupati tidak ikhlas dalam melihat masalah ini. Kalau saudara Bupati ikhlas pasti tidak mungkin langkah yang dilakukan seperti ini. Hari ini kita sudah melakukan pertemuan seperti ini sebanyak tiga kali. Tapi apa hasil dari pertemuan-pertemuan itu? Buang-buang energi, “ teriak Sukri dengan nada tinggi dalam rapat tersebut.
Akibat tidak bisa mengandalikan emosi, suasana rapat yang dimimpin Kace Haurisa ini kemudian mendadak menjadi ricuh, setelah Sukri berdiri dan menjatuhkan sejumlah dokumen serta membanting dua buah meja di depannya.
“Katong (kita) datang kesini katong tahu regulasi, katong panggil gugus kesini bukan untuk katong bicara main-main, tapi bagimana katong mencari solusi dan menjawab apa yang menjadi harapan bagi masayarakat pimpinan,” teriak Sukri sambil melempar sejumlah peralatan di atas mejanya ke arah pimpinan rapat.
Sukri berdiri dalam kondisi tidak kontrol dan berteriak menyebut DPR adalah barang “parlente-parlente saja,”. Sukri juga mengeluhkan banyaknya masyarakat yang meminta sentuhan dari pemerintah dan meminta pimpinan DPRD Maluku Tengah agar bisa menghadirkan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, SH dalam rapat-rapat pembahasan dengan agenda seperti ini.
“Lembaga ini tidak dihiraukan sama sekali pimpinan. Tiga kali katong lakukan pertemuan tapi hasilnya apa? Katong juga capek pimpinan. Tiap saat katong dihubungi oleh masyarakat. Hand phone terus bunyi ditelpon dan di- SMS jadi tolong pimpinan buka mata dan buka hati, ” teriak Sukri yang juga Ketua Komisi 2 DPRD Malteng itu.
Sukri megaku sikap yang dilakukan dirinya dalam rapat itu, karena kesal. Ia juga meminta agar rapat seperti itu tidak lagi digelar kalau tidak membuahkan hasil apa-apa.
“Kamong (kalian) taku bupati seng kasih kamong pung proyek? Kalau bagini mari katong buka-bukaan. Boleh katong utamakan katong pung kepentingan, tapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat. Apakah katong tunggu masyarakat mati dolo? Heee…mudah-mudahan kamong samua yang diam ini kamong pung keluarga semua kenal virus,” teriak Sukri dengan emosi sambil melontarkan sumpah serapah.
Video Sukri itu, kini menjadi viral di sejumlah laman media sosial dan mengundang reaksi warganet yang beragam. Video ini juga diunggah secara live oleh rekan Sukri di DPRD Maluku Tengah, Djailani Tomagola dari PD, melalui akun facebooknya pada 30 April 2020.
Sumber : beritabeta.com