Panen dan Pasca Panen Buah Semangka
1. PANEN
Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah
terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah
tersebut bisa dipetik (dipanen). Masa panen dipengaruhi cuaca, dan
jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah
berbiji).
Cara Panen
Dalam pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat
cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering
permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun
ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan
beserta tangkainya.
Periode Panen
Panen dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak
dapat dipanen secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan
dapat dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yang sudah tua, ke-dua
semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah
daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat berkembang
lagi maka buah tersebut harus segera dipetik.
Prakiraan Produksi
Hasil produksi dari masing-masing pohon semangka perlu diadakan
pembatasan hasil buahnya, sehingga dapat diperkirakan jumlah
produksinya. Secara wajar, jumlah buah berkisar antara 2-3 buah
setiap pohon (1 buah pada cabang pohon dan 2 buah pada batang utama
dari pohon), dengan berat buahnya ± 6-8 kg per pohon.
2. PASCA PANEN
Pengumpulan
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan
sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan
mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya. Mutu buah dipengaruhi adanya
derajat kemasakan yang tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma
dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang sempurna.
Penyortiran dan Penggolongan
Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan
pasaran. Penyortiran dan penggolongan buah semangka dilakukan dalam
beberapa klas antara lain:
1) Kelas A: berat ≥ 4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu
masak.
2) Kelas B: berat ± 2-4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu
masak.
3) Kelas C: berat < 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu
masak.
Penyimpanan
Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu
harga lebih baik) dilakukan sebagai berikut:
1) Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan kelembaban
udara antara 80-85%;
2) Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar
O2 dan kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon
dioksida (CO2), dapat mengurangi proses respirasi;
3) Penyimpanan dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan
jangka pendek dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal
10-15 cm dengan disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi
jerami kering.
Pengemasan dan Pengangkutan
Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada
tujuan akhir dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang
secara benar dan hati-hati.
1).Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah
pengangkutan.
2).Melindungi buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat
dihindari.
3).Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat
buah.
Penanganan Lain
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting, maka perlu diperhatikan
nilai harga dan jalur-jalur pemasaran mulai dari produsen (petani)
sampai konsumen. Semakin cepat dikonsumsi semakin tinggi harga jualnya.
Pemasaran biasa dilakukan melalui sistem borongan dengan harga yang
lebih rendah, atau melalui beberapa tahapan (seperti produsen,
pengumpul, pengecer).
Baca Selanjutnya : Analisis Ekonomi Budidaya Tanaman Buah Semangka