Makalah Nasionalisme, Nasionalisme Indonesia murni merupakan bentuk perlawanan terhadap
kolonialisme. Sudah selayaknya kalau dominasi sosio-politik kolonialisme
Belanda itu membangkitkan perlawanan melalui organisasi yang diatur secara
modern.
Memang organisasi modern itu sebenarnya adalah dampak modernisasi yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial sendiri. Kebangkitan nasional adalah
dampak yang tidak disadari oleh pemerintah, seperti munculnya banyak
organisasi yang di dalam makalah ini kita akan membahas hal tersebut.
Makalah Nasionalisme terdiri dari:
- Pengertian Nasionalisme
- Karakteristik Nasionalisme
- Makna Nasionalisme
- Perkembangan Nasionalisme di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Abad XX adalah abad nasionalisme, artinya sejak awal sampai dengan
penutupan abad ini timbul kesadaran berbangsa. Hal ini dapat dilihat dalam
sejarah bahwa ternyata kesadaran bangsa Indonesia sudah mengawali abad ini
dan bahkan kesadaran ini masih diikuti oleh bangsa-bangsa Semenanjung
Balkan yang menginginkan terciptanya nasion sendiri yang merdeka.
Yang terakhir ini ternyata baru berlangsung menjelang penutupan abad XX.
Jelas kiranya bahwa keinginan bersama untuk membebaskan diri dari dominasi
etnik lain terjadi secara universal.
Nasionalisme Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan
nasionalisme mana pun di penjuru dunia ini. Nasionalisme Indonesia murni
merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme. Sudah selayaknya kalau
dominasi sosio-politik kolonialisme Belanda itu membangkitkan perlawanan
melalui organisasi yang diatur secara modern.
Memang organisasi modern itu sebenarnya adalah dampak modernisasi yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial sendiri. Kebangkitan nasional adalah
dampak yang tidak disadari oleh pemerintah, seperti munculnya banyak
organisasi yang di dalam makalah ini kita akan membahas hal tersebut.
Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah
kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu
ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa
Nasionalisme Bangsa Indonesia.
Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk
kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang
dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting
sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa
yang modern, bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
1.2. Rumusan masalah
- Apa Pengertian Nasionalisme?
- Bagaimana Karakteristik Nasionalisme?
- Apa Makna Nasionalisme?
- Bagaimana Perkembangan Nasionalisme di Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam sebuah negara
yang mendambakan kepentingan bersama, yaitu kepentingan bangsa (nation),
walaupun mereka terdiri dari masyarakat yang majemuk.
Bangsa mempunyai pengertian totalitas yang tidak membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Diantara mereka tercipta hubungan sosial yang
harmonis dan sepadan atas dasar kekeluargaan. Kepentingan semua kelompok
diinstutionalisasikan dalam berbagai organisasi sosial, politik, ekonomi,
dan keagamaan.
Upaya penggalangan kebersamaan ini sering kali bertujuan menghapus
superioritas kolonial terhadap suatu bangsa yang telah menimbulkan
berbagai penderitaan selama kurun waktu yang cukup lama. Ada juga yang
mengatakan bahwa nasionalisme adalah pemikiran untuk mempertahankan
keutuhan bangsa dan Negara dengan menghargai dan menjiwai baik itu budaya,
adat istiadat maupun sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia yang telah
merdeka ini.
Dalam konteks ini, kata kunci dalam nasionalisme adalah supreme loyality
terhadap kelompok bangsa. Kesetiaan ini muncul karena adanya kesadaran
akan identitas kolektif yang berbeda dengan yang lain. Pada kebanyakan
kasus, hal itu terjadi karena kesamaan keturunan, bahasa atau kebudayaan.
Akan tetapi , ini semua bukanlah unsur yang subtansial serba yang paling
penting dalam nasionalisme adalah adanya “kemauan untuk bersatu”. Oleh
karena itu, “bangsa” merupakan konsep yang selalu berubah, tidak statis,
dan juga tidak given, sejalan dengan dinamika kekuatan-kekuatan yang
melahirkannya. Nasionalisme tidak selamanya tumbuh dalam masyarakat multi
ras, bahasa, budaya, dan bahkan multi agama.
2.2. Karakteristik Nasionalisme
Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu negara dan
aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan
penghargaan untuk hukum. Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa
bentuk atau komposisi pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal
ini lebih ditekankan pada berbagai cerita oleh rakyat atau hal yang lazim,
kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat berkumpul bersama dibawah
suatu gelar rakyat dengan konstitusi yang sama. Karakteristik nasionalisme
diantaranya:
Membanggakan pribadi bangsa dan sejarah kepahlawanan pada suatu Negara.
Pembelaan dari kaum patriot dalam melawan pihak asing.
Kebangkitan pada tradisi masa lalu sebagai bagian mengagungkan tradisi
lama karena nasionalisme memiliki hubungan kepercayaan dengan kebiasaan
kuno. Seperti nasionalisme orang mesir bahwa kaum patriot harus memiliki
pengetahuan tentang kebudayaan mesir yang tua dan hebat untuk menjaga
kelangsungan dari sejarah.
Suatu negara cenderung mengubah fakta sejarah untuk kemuliaan dan
kehebatan negaranya.
Ada spesial lambang nasionalisme yang diberikan untuk sebuah kesucian.
Bendera, lambang nasionalisme dan lagu nasionalisme merupakan hal yang
suci untuk semua umat manusia sebagai kewajiban untuk pengorbanan pribadi.
2.3. Makna Nasionalisme
Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan
mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain.
Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan
(chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati,
menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
2.4. Perkembangan Nasionalisme di Indonesia
Dalam sejarahnya, nasionalisme Indonesia melalui beberapa tahap
perkembangan.
Tahap pertama ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan persamaan
nasib yang diikuti dengan perlawanan terhadap penjajah, baik sebelum
maupun sesudah proklamasi kemerdekaan. Nasionalisme religious dan
nasionalisme sekuler agaknya muncul setelah Indonesia memperoleh
kemerdekaan. Upaya dari kelompok islam untuk mendirikan negara yang
berlandaskan islam dan kalangan nasionalisme yang ingin mempertahankan
Negara sekuler berdasarkan pancasila dijadikan patokan untuk menganalisis
kesadaran kebangsaan atau persaan nasionalisme bangsa.
Tahap kedua adalah bentuk nasionalisme Indonesia yang merupakan kelanjutan
dari semangat revolusioner pada masa perjuangan kemerdekaan dengan peran
pemimpin nasional yang lebih besar.
Tahap ketiga adalah nasionalisme persatuan dan kesatuan yaitu kelompok
oposisi atau mereka yang tidak sejalan dengan pemerintah disingkirkan akan
mengancam persatuan dan stabilitas.
Tahap keempat adalah nasionalisme kosmopolitan yaitu nasionalisme yang
disemangati oleh multikulturalisme. Hal ini dapat dilihat dari
multikulturalisme merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
mengglobalnya demokrasi, proses perkembangan baru dari mundurnya
modernisme dan berpengaruhnya postmodernisme, dan bagian yang tak
terhindarkan dari runtuhnya sekat-sekat primordialisme saat ini.
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam sebuah negara
yang mendambakan kepentingan bersama, yaitu kepentingan bangsa (nation),
walaupun mereka terdiri dari masyarakat yang majemuk.
Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya
Nasionalisme Indonesia yang dalam perkembanganya mencapai titik puncak
setelah Perang Dunia ke II yaitu dengan di proklamasikannya kemerdekaan
Indonesia, berarti Pembentukan nation Indonesia berlangsung melalui proses
sejarah yang panjang. sehingga memunculkan beberapa organisasi sebagai
respons positif, diantaranya: Budi Utomo, Sarekat Islam, PNI, Indische
Partij, Muhammadiyah, NU, IKP, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Maschan Moesa, Nasionalisme Kyai, Jogjakarta: LKIS, 2007. Cet. I hlm.
28-29
Ali Maschan Moesa, Op. Cit,hlm. 37
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayana, Cerdas,Kritis,dan Aktif
Berwarganegara, Jakarta: Erlangga,2010, hlm. 38-40.
Komarudin Hidayat, Aryumardi Azra, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani,
Jakarta Selatan : ICCE UIN Syarif Hidayatullah,2003. Edisi revisi. Hlm.
119-121
Samsul Wahidin, Pokok-pokok Pendidikan Kewarganegaraan, (Jogjakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), cet. I, hlm. 174-176
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional, jogja: pustaka pelajar, 2001. Cet.
II hlm. 29-39
Download
Makalah Nasionalisme Lengkap